Website Get Lost in Indonesia

Berbagi foto perjalanan kamu waktu nyasar di Indonesia bersama Losteners lainnya melalui website Get Lost in Indonesia

Mau #GLiIShirt? Klik di sini!

Tetap tampil keren selama nyasar di Indonesia bersama #GLiIShirt. Ayo dapatkan segera, Losteners!

Bali yang Selalu Membuat Kita Kembali

Bali adalah destinasi favorit di Indonesia yang tiada henti-hentinya dikunjungi setiap tahun oleh wisatawan. Apa saja atraksinya yang membuat kita selalu kembali ke sana?

Galeri Curug Cilember

Berada di Ibukota tidak boleh menyurutkan niat untuk 'nyasar' keliling Indonesia. Mulai saja dari destinasi yang dekat seperti Curug Cilember.

Jogjakarta : Keramahan dan Budaya yang Membuat Rindu

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Inilah kerinduan pada Yogyakarta yang tersurat dalam sebuah lagu. Mungkinkah harus selalu kembali ke sana setiap waktu?

Selasa, 27 Juli 2010

Pulau Marsegu

Wisata Alam – Hutan Wisata Pulau Marsegu – Seram – Provinsi Maluku


Hutan Wisata Pulau Marsegu terletak di bagian barat Pulau Seram (Nusa Ina / Pulau Ibu) yang terkenal memiliki Taman Nasional Manusela. Secara Administratif pulau Marsegu termasuk dalam Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Pulau ini diberikan nama oleh masyarakat sebagai “Pulau Marsegu” karena mempunyai satwa Kelelawar yang begitu banyak. Kata Marsegu berasal dari bahasa daerah yang berarti Kelelawar. Dalam pikiran pasti terlintas seperti tokoh menyeramkan yaitu “Drakula” penghisap darah, manusia yang menjelma menjadi kelelawar. Tapi pulau ini tidak menyeramkan bahkan berbagai keindahan dapat ditemui disana, sebagai tempat rekreasi dan tempat mengembangkan ilmu pengetahuan tidak perlu diragukan lagi.

Selain Kelelawar dapat ditemui juga satwa-satwa yang dilindungi seperti Burung Gosong Megaphodius reinwardtii (Maleo) dan Kepiting Kelapa (Birgus latro) atau yang bahasa daerahnya disebut “kepiting kenari”. Masih banyak satwa burung lain yang menjadikan pulau ini sebagai habitat makan, bermain dan tidur. 

Pulau Marsegu atau pulau kelelawar merupakan Kawasan hutan lindung , luasnya 240,20 Ha. Wilayah lautnya merupakan Taman Wisata Alam Laut seluas 10.000 Ha . Potensi sumberdaya alam laut yang cukup besar, terumbu karang beraneka warna yang dapat disaksikan keindahannya. Berbagai corak kehidupan laut dengan ikan karang yang beraneka ragam bentuk dan ukuran. 

Untuk yang gemar makanan laut (seafood) dapat menikmati sepuasnya di pulau ini. Mau memancing sendiri atau dapat juga membeli dari masyarakat di sekitar pulau ini yang penghidupannya bersumber dari laut. 

Di Pulau Marsegu dapat ditemukan berbagai komunitas hutan diantaranya: Hutan Sekunder yang merupakan hasil tindakan dari masyarakat sebagai lahan untuk berkebun. Komunitas hutan sekunder ini merupakan hutan yang tumbuh di atas batu karang, secara bertahap telah terjadi proses pelapukan. Dahulunya daerah ini merupakan Hutan Primer dengan diameter pohon lebih dari 100 cm, tetapi telah ditebang dan dijadikan lahan untuk menanam umbi-umbian sebagai bahan makanan. 

Setengah dari Pulau ini merupakan daerah hutan mangrove dengan jenis-jenis mangrove yang juga terdapat pada daerah lain, seperti Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis, Xylocarpus granatum, Heritiera littoralis, Lumnitzera littorea, Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha, Pemphis acidula dan Scyphiphora hydrophyllacea. 

Zone terluar dari daerah mangrove adalah Rhizophora mucronata kemudian bercampur dengan Rhizophora apiculata dan dibagian tengah adalah Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis dan Xylocarpus granatum 

Di bagian timur dari Pulau Marsegu terdapat vegetasi hutan pantai yang mempunyai pantai pasir putih sepanjang 1600 meter. Jenis vegetasi yang terdapat pada zone ini adalah Cordia subcordata, Pongamia pinnata, Terminalia catappa dan Baringtonia asiatica. Di bagian utara pantai pasir putih terdapat zone Ipomea pescaprae yang didominasi oleh rumput angin (Spinifex littoreus) dan Katang-katang (Ipomea pescaprae). Lokasi ini merupakan tempat wisata yang menarik untuk menikmati pemandangan laut serta menghirup udara pantai yang segar.

Untuk yang mau berkemah atau tinggal beberapa hari di pulau ini, tersedia 2 (dua) buah sumur sebagai sumber air tawar yang biasanya juga dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk air minum, mandi dan cuci. 

Aksesibilitas ke Pulau Marsegu dari kota Ambon sebagai Ibu Kota provinsi dapat ditempuh melalui rute: 
  • Ambon – Hunimua. (Jalur darat) 
  • Hunimua – Waipirit (Pulau Seram) menggunakan Ferry (1,5 jam) 
  • Waipirit – Piru – Pelita Jaya. (Jalur darat ± 56 km) 
  • Pelita Jaya – Pulau Marsegu. (Jalur laut ± 5 km ) 





[sumber:liburan.info]

Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-provinsi-maluku/pulau-marsegu/

Pantai Netsepa

Obyek Wisata Alam – Pantai Netsepa – Ambon – Provinsi Maluku

Pantai Natsepa – Ambon – Provinsi Maluku



Terletak di Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, merupakan lokasi wisata yang sangat dikenal di Kota Ambon. Pantai yang terletak sekitar 18 KM dari pusat Kota Ambon tersebut sering menjadi pilihan warga Kota yang ingin menikmati hari liburnya.

Pantai ini landai, lebar dan sangat terkenal sejak dulu, dengan pasir putihnya yang halus. , memasukki daerah wisata ini, tampak dengan pemandangan diluar pantai dengan deretan penjual-penjual rujak maupun makanan lainnya.

Rujak Natsepa atau Rujak Suli sudah sangat terkenal bagi masyrakat Kota Ambon, Objek Wisata ini menyediakan berbagai fasilitas antara lain beberapa shelter yang dapat digunakan sambil menikmati indahnya pantai dan pemandangan Teluk Baguala. berbagai pertunjukkan yang diberikan pengelola, pertunjukkan itu antara lain atraksi bambu gila, ataupun permain lainnya.

Obyek wisata Alam lainnya di Sekitar Kota Ambon


Pintu Kota – Ambon, ini terletak di desa Airlouw, pulau Ambon. Sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan darat dari kota Ambon.

Melihat keindahan panorama teluk Ambon dengan adanya sebuah lubang persegi empat yang ada di kaki bukit batu yang menjorok ke laut. Lubang inilah yang terkenal dengan sebutan Pintu Kota. Karena seperti sebuah gerbang pintu masuk yang seakan-akan memberikan ucapan selamat datang kepada turis-turis yang hendak berwisata ke pulau Ambon.


Pantai Hunimoa – Ambon.

Pantai Hunimua Indah yang terletak Desa Liang, 32 km dari Ambon atau 15 kilometer dari Pantai Natsefa.


Pantai Latuhalat – Ambon, Santai Beach! Letaknya di Desa Latuhalat Kec. Nusa Niwe. Berjarak kurang lebih 17 km dari Pusat Kota Ambon dengan waktu tempuh 30 menit dengan Kenderaan darat. Santai Beach adalah salah satu pantai di pulau Ambon yang cukup indah, eksotis dan ramai pengunjung di sore hari apalagi Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Suasananya teduh (diteduhi nyiur yang melambai-lambai) dan asyik buat nongkrong ngobrol ngalor ngidul apalagi disuguhi singkong goreng dan teh manis hangat

Tanjung Marthafons – Ambon, Tanjung Marthafons atau Tanjung Martha Alfons, terletak di seberang kota Ambon. Untuk menuju ke daerah itu, menggunakan feri atau sampan-sampan. Tanjung Marthafons memiliki daya tarik tersendiri, karena pantainya yang landai, berpasir indah dan dilengkapi tepian (pembatas pantai) yang dibuat dari tembok dengen ketinggian satu meter dari pantai. Dari tembok pembatas pantai itulah, bisa leluasa memperhatikan suasana teluk yang tenang





Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-provinsi-maluku/pantai-netsepa/

Benteng Amsterdam

Wisata Sejarah – Benteng Amsterdam – Ambon – Provinsi Maluku

Terletak di desa Hila, kira-kira 1 jam dengan mobil dari Ambon

Benteng Amsterdam merupakan bangunan tua yang sudah berusia ratusan tahun, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah penguasaan VOC di Ambon. Benteng ini terletak di tepi pantai yang sangat tenang dan indah, atapnya sudah terpasang rapi. Warna merahnya mencorok. Kontras dengan laut biru di belakang benteng. Itu bukan atap asli. Yang masih asli peninggalan Belanda dalam benteng ini adalah lantai batunya, tembok semen, dan kayu-kayu penopang beserta tangga menuju lantai atas. Juga teras kayu di lantai dua

Benteng Amsterdam menurut Francois Valentijn dalam buku ‘Beschrijving van Amboina’ (Tulisan tentang Ambon). Gambar inilah yang jadi acuan renovasi benteng. benteng ini dulu dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 kemudian diambil alih oleh Belanda pada abad ke-17. 

Menurut booklet ‘Ambon Island’ , dikatakan bahwa benteng ini merupakan benteng kedua yang dibangun oleh Belanda, setelah benteng Kasteel Van Verre di dekat Seith hancur.

Benteng Amsterdam didirikan pada masa perdagangan rempah-rempah di awal abad ke – 17, setelah VOC – Vereenigde Oost Indische Compagnie – dibentuk oleh Heeren Zeventien di Belanda. G.E. Rumphius pernah tinggal di benteng ini, menulis buku-buku tentang flora dan fauna Ambon. 

Georg Everhard Rumphius adalah seorang naturalis dan ahli sejarah dari Jerman (1627 – 1702). Selain menulis tentang flora dan fauna Ambon, ia juga menulis tentang gempa dan tsunami yang melanda Maluku dalam bukunya yang berjudul ‘ Waerachtigh Verhael Van de Schrickelijcke Aerdbevinge’. Gempa dan tsunami itu terjadi pada tanggal 17 Februari 1674, mengakibatkan kerusakan parah desa-desa di pesisir utara Pulau Ambon dan bagian selatan Pulau Seram. Buku-buku karya G.E. Rumphius bisa kita lihat di Perpustakaan Rumphius yang dikelola oleh Andreas Petrus Cornelius Sol MSC di komplek Pastoran Paroki Santo Franciscus Xaverius, Ambon.

Memasuki benteng, di dekat pintu masuk kita akan menemui prasasti dengan lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Prasasti tersebut bertuliskan :

BENTENG AMSTERDAM
Mulai Dibangun Oleh : GERARD DEMMER Pada Tahun 1642
Kemudian diperluas dan diperbesar oleh : ARNOLD De VLAMING Van OUDS HOORN
Pada Tahun 1649 hingga Tahun 1656






Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-provinsi-maluku/benteng-amsterdam/

Wisata Bahari Laut Banda

Lokasi taman laut Banda terletak di antara Pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai, Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta. Tepatnya terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menumpang kapal feri dari kota Ambon selama satu malam.

pulau banda

Kegiatan wisata bahari di perairan Banda beraneka ragam, seperti melihat taman laut dari atas perahu, menyelam, memancing ikan tuna dan cakalang, melihat ikan paus, lumba-lumba, termasuk berbagai jenis ikan dan kerang purba yang saat ini disuakakan seperti ikan Napoleon, burung laut yang berenang dan terbang dekat serta menyaksikan Arombai Manggurebe (Lomba Belang atau balap perahu) dari pantai.

Acara yang tak kalah menarik lainnya adalah acara timba uli yang bisa disaksikan setiap tahun dua kali yaitu pada bulan Maret dan April pada menjelang malam bulan 15 hari (dilangit) pukul 17.00 sampai dengan 20.00 WIT. Timba uli adalah “pesta laut” masyarakat Banda untuk menangkap hewan laut sejenis ulat laut berwarna hijau yang panjang (menyerupai benang) dan berbulu. Pada acara ini, berhamburan masyarakat Banda ke pantai, laki dan perempuan, tua dan muda.

Dengan mambawa alat tangkapan uli (alat tangkap uli) menyerupai serok (bahasa Jawa Timuran) terbuat dari kain halus dan berbagai jenis lampu, menunggu keluarnya uli dari dasar pantai pesisir laut kemudian ditangkap. Hasil tangkapan uli kemudian dimasak dengan bumbu khusus kemudian menjadi sajian khas, lezat dan bergisi tinggi yang dimakan dengan sagu atau singkong rebus


Musim kunjungan sebaiknya pada pada musim teduh (musim laut tidak berombak), yang terjadi pada bulan Maret, April, Mei, September, Oktober dan Nopember. wisatawan dapat mencoba sendiri menggunakan alat pancing untuk menangkap ikan tuna dan cakalang.
Jasa pelayanan guide dapat membantu wisatawan untuk menggunakan alat-alat pancing, sekaligus menjelaskan proses penangkapan ikan cakalang yang dilakukan oleh nelayan.
Di Pulau Banda terdapat banyak toko yang menjual berbagai souvenir, seperti miniatur kapal dalam botol, anyaman bambu alat memetik pala dan benda-benda replika peninggalan Belanda dan Portugis. Terdapat pula beberapa guest house yang disewakan untuk menginap


Meyelam di Kepulauan Banda

Kepulauan Banda adalah salah satu tempat yang paling indah untuk menyelam di Indonesia. baik yang sudah ahli menyelam maupun pemula ,menyelam Mulai dari Banda Neira ke tembok vertikal di Pulau Hatta. Ketika menyelam kadang-kadang terlihat ikan hiu, penyu, ikan tuna, lobster dan baraccuda besar. Pulau Banda merupakan grup pulau-pulau vulkanik kecil di Laut Banda, sekitar 140km sebelah selatan pulau Seram dan sekitar 2000km timur Jawa, dan merupakan bagian dari provinsi Maluku. Pusat administratif Bandanaira, terletak di pulau Pulau Banda

Tempat untuk Menyelam di Pulau Banda.


Sonegat: Ini adalah tempat terdekat untuk menyelam. sekitar 5 menit dari pantai. Lokasi Sonegat yaitu laut antara Banda Neira dan Gunung (Gunung Api).


Keraka Island: Keraka Island atau beberapa orang mengatakan pulau Kepiting. ibarat sebuah karpet pasir terhampar di pantai utara sebuah tempat yang sangat indah untuk piknik. Di bagian selatan pantai ada beberapa dinding setinggi 18 meter yang ditutupi oleh tunicata biru dan kuning . Di sebelah timur pantai, Anda bisa melihat di kedalaman 10 meter, berbagai ikan batu karang dan sekelompok barracuda.


Sjahrir Island dan The Kapal Stone: atau yang sebelumnya dikenal sebagai Pulau pisang dan Batu Kapal hanya 20 menit dari Banda-Neira dengan menggunakan perahu. Ini dua tempat yang baik untuk kegiatan menyelam di pagi hari, dan kegiatan menyelam di sore hari.
Lontar Island: semacam pagar paling luar dari Pulau-pulau, bagian pinggiran kaldera cekung, tempat yang baik untuk merpati.


Batu Belanda: di tempat ini, Anda akan menemukan beragam barrel dan tube sponge, dan gua-gua kecil dan celah. Ikan yang berada di daerah ini sangat bervariasi dan beragam: sekelompok snappers, besar Kaisar, dan biru-girdled angelfish, wrasses.


A i Island: pulau ini menawarkan tempat menyelam terbaik di Pulau Banda. Baik di pantai utara dan selatan dan barat dari Pulau Ai, dikelilingi dengan tembok karang yang sempurna. Sangat beautifull


Hatta Island: Pulau Hatta hanya 25 Km Pulau Banda-Neira. Sebuah karang bisa berada di bawah permukaan air laut yang ditemukan beberapa ratus meter dari sebelah selatan Pulau Hatta. Untuk sebuah karang yang muncul ke permukaan bumi, Anda dapat melihat parade dari unicornfish, Fusiliersm Jack Fish, dan Rainbow Runners, sering tampak Whitetip Sharks.




[referensi : potretmaluku.com]

Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-provinsi-maluku/wisata-bahari-laut-banda/

Kepulauan Banda

Wisata Alam – Kepulauan Banda – Provinsi Maluku

morning-teluk-banda3 dunialautcom

Kepulauan Banda terdiri dari sepuluh pulau vulkanis yang tersebar di Laut Banda, ±140 km sebelah selatan Pulau Seram dan 2.000 km sebelah timur Pulau Jawa. Kepulauan seluas 180 km² ini termasuk dalam wilayah Provinsi Maluku. Kota terbesarnya, Bandanaira, terletak di pulau dengan nama yang sama. . Hingga pertengahan abad ke-19, Kepulauan Banda merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah pala. Kepulauan ini populer bagi penggemar selam scuba dan snorkeling.

Tepi dermaga laguna terlihat air laut sebening kaca memantulkan refleksi violet, biru dan magenta dari langit pagi ,Sementara di bibir puncak gunung , masih tampak terlihat bongkahan batu dan tanah tanah hitam sisa sisa erupsi . Benar benar sebuah pemandangan yang indah dan fantastis Sesekali melintas nelayan dengan perahu kecilnya sambil berdendang.

Berpetualang di kepulauan eksotik yang pernah didatangi para selebritis dunia seperti Princess of York, Sarah Ferguson sampai Mick Jagger. tidak begitu mudah Penerbangan dari Ambon dilanjutkan dengan kapal Pelni tidak menentu atau boat carteran

Dari Bandara menuju pelabuhan Tuluhatu di teluk Ambon, Bulan baik mengunjungi pulau Banda adalah bulan April – May atau September sampai November, dimana cuaca bersahabat dan laut sangat tenang. Di luar bulan bulan tersebut, musim barat membuat laut Banda menjadi sangat berbahaya untuk diarungi dengan kapal kapal kecil.

Setelah 7 jam mengarungi laut lepas, terlihat mulai ada burung burung berterbangan, dan itu artinya sudah dekat dengan daratan. Ternyata tak berapa lama terlihat dikejauhan sebuah sosok samar daratan. bersamaan dengan mulai terbenamnya matahari di ufuk barat. Tepatnya 9 jam perjalanan, kapal boat merapat di dermaga Maulana Hotel, Banda Neira

Pukul 6 pagi diringi, dengan suara suara burung tampak bangunan hotel lama bertingkat sederhana model spanyol, dengan sebuah pohon kenari raksasa di depan serambi hotel, tepat menghadap laguna teluk Banda dan diseberangnya berdiri kokoh sebuah gunung berapi setinggi 1000 meter, yang disebut Gunung Api.

Jarak dari teras hotel menuju tepi dermaga laguna hanya sekitar 6 meter, tampak air laut sebening kaca memantulkan refleksi violet, biru dan magenta dari langit pagi ini Sementara di bibir puncak gunung , masih tampak terlihat bongkahan batu dan tanah tanah hitam sisa sisa erupsi


Hotel Maulana terletak di Naira, di pulau Banda kecil yang pernah menjadi incaran pedagang seluruh dunia abad pertengahan. Kilas balik sejarah menjelaskan ketika armada, conquistador Alfonso de Alburqueque dari Portugis menaklukan Malaka tahun 1511 yang menjadi pusat perdagangan rempah rempah dunia. Ia sudah mempersiapkan ekspedisi besar ke Maluku dan Banda Neira, sebagai pusat produsen rempah rempah dunia. Dengan bantuan penunjuk jalan dari Malaka, armada Portugis bisa mencapai Banda Neira pada tahun 1512 – 1514, sampai akhirnya terusir oleh armada VOC. Berjalan jalan di Banda Neira membangkitkan kenangan akan situasi kehidupan kolonial jaman dahulu. Hampir seluruh rumah rumah atau gedung gedung berarsitektur kolonial terawat dengan baik, dan masih dipakai sampai sekarang

Sudut sudut kota, jalanan serta bangunan yang ada tetap merefleksikan kehidupan yang sama ratusan tahun yang lalu. Masjid yang dipakai oleh Bung Hatta dan Sutan Sjahrir di masa pembuangan mereka di pulau ini, masih terus dipakai oleh masyarakat sana. Demikian pula gedung atau rumah peninggalan kolonial yang kini dipakai menjadi kantor, sekolahan serta hotel hotel kecil disekitar Banda Neira.

Petualangan penyelaman di salah satu dive spot terbaik di dunia. Kepulauan Banda memang terkenal dengan keindahan hayati alam bawah lautnya serta terumbu karang yang mempesona. Memang, akibat letusan gunung Api telah merusak sebagian sisi terumbu karang Pulau Banda Besar. Namun menurut penilitian dari UNESCO, akibat fenomena ini justru pertumbuhan terumbu karang di tempat ini paling cepat didunia. Jika di tempat lain, terumbu karang bisa membutuhkan waktu puluhan tahun untuk tumbuh dewasa. Di Pulau Banda Besar hanya membutuhkan waktu tidak sampai sepuluh tahun. Menyelam di kepulauan Banda memang menakjubkan, clear visibility bisa sampai mencapai 40 meter saat itu membuat pemandangan alam bawah laut bisa terlihat dengan jelas

Hampir seluruh area penyelaman di Pulau Banda Besar,Pulau Ai, Pulau Run, Pulau Hatta dan Pulau Sjarir sampai di dermaga Banda Neira memiliki pesona dan keanekaragaman alam bawah laut yang tak mungkin dilihat di tempat lain di dunia. Mata kami benar benar dimanjakan dengan warna warni terumbu karang dan soft coral yang sehat. Belum lagi dengan ikan ikan yang dengan eloknya berkeliling berdekatan tanpa menghiraukan kehadiran kami. Sesekali sekelompok lumba lumba menemani sambil melompat di sisi kapal boat yang membawa kami menuju titik titik penyelaman di kepulauan Banda.

Perjalanan antara titik penyelaman yang satu sama lain, tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh antara 30 menit sampai 1,5 jam dengan kapal boat. Istirahat makan siang biasanya kami mencari pantai pantai kosong yang tersebar diseluruh kepulauan, untuk menyantap hidangan rantangan yang kami bawa dari Hotel. Sungguh terasa nikmat duduk menikmati makan siang diatas pasir putih yang lembut sambil menghadap air laut yang jernih. Sesekali memtik buah kelapa dari atas kapal . Dalam penyelaman di sekitar Pulau Hatta, dapat ditemukan hutan sea fans ( seperti kipas cemara ) raksasa yang terhampar di kedalaman 20 meter. Jelly fish atau ubur ubur raksasa. dan iring iringan ratusan school of jack fish yang biasa disebut ikan kuwe, yang bergerak elok dalam satu rombongan menuju kedalaman

Berkunjung ke museum budaya . Disini kita bisa melihat catatan sejarah yang ada. Barang barang peninggalan VOC, serta yang menarik adalah lukisan lukisan mengenai situasi jaman tersebut. Tepat di tengah ruang utama museum, tergantung sebuah lukisan raksasa yang menceritakan pembantaian 44 orang terpandang dari Banda. Mereka biasa disebut dengan orang kaya, dan pada masa itu mereka ditawan oleh VOC lalu dibawa ke benteng Fort Nassau. Kemudian di depan anak istri serta keluarganya, semua orang terkemuka di Banda tersebut dibantai secara kejam oleh algojo algojo Samurai yang disewa dari Jepang !.

Setelah VOC menancapkan kuku monopoli perdagangan, mereka membangun sebuah peradaban baru di Banda Neira yang nantinya akan merupakan blue print pembangunan kota Batavia kelak. Istana Merdeka di Jakarta yang menjadi tempat tinggal Gubernur Jendral Hindia Belanda,mencontoh replika gedung Istana mini yang masih berdiri di Banda Neira. Demikian pula gereja Immanuel di depan stasiun gambir memiliki arsitektur yang sama dengan gereja di sini yang sayangnya telah dirusak oleh massa pengungsi kerusuhan Ambon beberapa waktu yang lalu. Kalau kita memperhatikan sudut sudut kota tua di Jakarta, akan sama juga dengan komposisi sudut bangunan dan jalanan di sana. Saya membayangkan bahwa tempat ini sangat cocok untuk pembuatan syuting syuting film mengenai era kolonial, karena struktur bangunan dan kotanya yang tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang

Benteng VOC, Fort Belgica yang dibangun diatas sebuah bukit, dan bisa ditempuh hanya setengah jam berjalan kaki dari hotel Maulana. Mengagumkan sekali pemilihan letak posisi benteng tersebut, karena dari puncak benteng kita bisa melihat ke arah laut dari segala sisi pulau. Ini memudahkan VOC untuk mengawasi kapal kapal yang keluar masuk Banda pada masa itu. Rumah rumah yang dahulu ditempati Bung Hatta dan Sutan Sjahrir masih terawat dengan baik, berikut dengan barang barang peninggalan mereka. Dari mesin tik yang mereka pakai saat itu, sampai ruangan kelas di belakang rumah, tempat Bung Hatta mengajar terhadap anak anak Banda.

Menjelajah alam bawah airnya yang mempesona, serta menikmati sisa sisa kehidupan masa silamnya yang eksotis. Perkebunan pala dan kenari. Perjalanan masuk menembus hutan pala sangat mengasyikan, udara segar dan suara burung kakak tua terdengar di kejauhan. tampak pohon berusia ratusan tahun, yang menjadi saksi sejarah perdagangan rempah rempah.
Menyelam di dermaga pada sore hari yang dipenuhi oleh ikan ikan Mandarin berwarna corak kemerahan. diserta anak anak penduduk yang bermain dan berenang di tepian yang rutin sejak ratusan tahun lalu.



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-provinsi-maluku/kepulauan-banda/

Museum Sonyine Malige

Wisata Sejarah dan Budaya – Museum Sonyine Malige – Ternate -Maluku Utara


mahkota-berambut-kesultanan-ternate

Mahkota Berambut Kesultanan Ternate disimpan di kamar Puji yang disakralkan oleh penghuni keraton. Tidak sembarang orang bisa masuk ke kamar tersebut. Bahkan, Sultan dan sang Permaisuri hanya sesekali salat di kamar tersebut. Biasanya, saat Sultan dan Permaisuri memiliki permohonan khusus baru bisa melaksanakan salat di kamar Puji.

Dalam bangunan megah berwarna kuning ini tersimpan benda-benda bersejarah. Satu di antaranya adalah Mahkota Berambut Kesultanan Ternate. Dipercaya, rambut yang melekat pada bagian atas mahkota tumbuh setiap tahun. Berdasarkan kepercayaan adat Kesultanan Ternate, setiap malam Idul Adha dilakukan upacara potong rambut. Upacara adat dilaksanakan selama tujuh hari.

Selain bernilai sakral, Mahkota Berambut juga biasa digunakan untuk memilih calon Sultan Ternate. Berdasarkan cerita para tetua Ternate, setiap anak lelaki keturunan Sultan Ternate harus mencoba Mahkota Berambut. Mahkota tersebut bisa melekat pas di atas kepala calon Sultan Ternate.

Tidak hanya Mahkota Berambut, di keraton juga tersimpan senjata, baju perang, dan simbol-simbol penjaga kesultanan. Pada kunjungan SP ke keraton, Permaisuri Nita menjelaskan, ada lima binatang penjaga kesultanan. Empat binatang tersebut yakni ular, naga, macan, lipan, dan burung.

Satu dari lima binatang penjaga tersebut dipilih sebagai simbol kesultanan, yakni burung garuda. Lambang burung garuda berkepala dua berarti kerajaan Moloku Kie Raha terbentuk pada 1322. Sementara simbol burung hati terbalik mengandung makna, Sultan Ternate harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/museum-sonyine-malige/

Istana Kesultanan Ternate

Wisata Sejarah -Istana Kesultanan Ternate – Maluku Utara


Re-exposure of 21

Istana Kesultanan Ternate terletak di dataran pantai di Kampung Soa-Sio, Kelurahan Letter C, Kodya Ternate, Provinsi Maluku Utara. Letak Istana Kesultanan Ternate tidak jauh dari pusat kota

Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur nusantara sejak abad XIII hingga abad XVII. Di masa keemasannya, yakni pada abad XVI, kekuasaan kesultanan membentang mulai dari seluruh wilayah di Maluku, Sulawesi Utara, kepulauan-kepulauan di Filipina selatan, hingga kepulauan Marshall di pasifik.
Pada tanggal 7 Desember 1976, Istana Kesultanan Ternate dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Para ahli waris Kesultanan Ternate dipimpin oleh Sultan Muda Mudzafar Syah, menyerahkan istana kesultanan ini kepada Pemerintah Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk dipugar, dipelihara dan dilestarikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Istana ini dipagari oleh dinding berketinggian lebih dari 3 meter, yang menyerupai benteng. Di lingkungan istana ini juga terdapat komplek pemukiman raja dan keluarganya, dan komplek makam para pendahulu kesultanan. Istana bergaya Eropa yang menghadap ke arah laut ini, berada dalam satu komplek dengan mesjid kesultanan yang didirikan oleh Sultan Hamzah, Sultan Ternate ke-9.

Desain interior istana penuh dengan hiasan emas. Di ruang kamar bagian dalam terdapat peninggalan pakaian dari sulaman benang emas yang mewah, perhiasan-perhiasan dari emas dan kalung raksasa dari emas murni, mahkota, kelad bahu, kelad lengan, giwang, anting-anting, cincin, dan gelang yang hampir kesemuanya terbuat dari emas. Hal ini merupakan indikator bahwa Kesultanan Ternate pernah mengalami masa kejayaan.

Di samping itu, istana megah ini juga menyimpan, merawat dan memamerkan benda-benda pusaka milik kesultanan, seperti senjata (senapan, meriam kecil, peluru-peluru bulat, tombak, parang dan perisai), pakaian besi, pakaian kerajaan, topi-topi perang, alat-alat rumah tangga, dan naskah-naskah kuno (Al-Quran, maklumat, dan surat-surat perjanjian).

Tidak jauh dari istana, terdapat warung-warung yang berjualan cinderamata dan makanan khas Maluku Utara seperti, papeda (sagu), ketam kenari, halua kenari, bagea, serta ikan hasil olahan, seperti ikan fufu ( ikan asap) dan gohu ikan



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/istana-kesultanan-ternate/

Gunung Gamalama

Wisata Alam – Gunung Gamalama – Ternate – Maluku Utara


Resize of Ternate (3)

Gunung Gamalama merupakan salah satu gunung api yang ada di Provinsi Maluku Utara. Selain gunung ini, masih ada Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Gunung Ibu dan Gunung Dakona yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, dan Gunung Kiebesi di Halmahera Selatan. Gunung Gamalama sendiri terletak di Pulau Ternate dan memiliki ketinggian sekitar 1.715 m dpl (di atas permukaan laut).

Gunung Gamalama, yang juga kerap disebut sebagai puncak Ternate, merupakan sebuah stratovolkano, yakni gunung berapi yang tinggi dan mengerucut, yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Gunung yang berdiameter 11 km ini, memiliki danau kawah dan kawah ganda. Gunung Gamalama, juga merupakan salah satu gunung api di Indonesia yang masih aktif. Seperti yang tertulis dalam www.geocities.com, sejak tahun 1538 M hingga saat ini, Gunung Gamalama telah menyemburkan laharnya lebih dari 70 kali. Enam di antaranya, menyebabkan bencana alam, yakni pada tahun 1771—1772 yang menewaskan sekitar 30 orang, sekitar 1.300 orang yang tewas akibat gelombang badai yang disebabkan letusan di tahun 1775, dan letusan di tahun 1962 memakan korban sekitar lima orang. Terakhir kali, gunung ini memuntahkan isi perutnya pada tahun 2003 namun tidak memakan korban.

Di dalam masyarakat Ternate sendiri, terdapat sebuah ritual mengelilingi Gunung Gamalama. Dalam ritual bernama Kololi Kie ini, masyarakat mengelilingi Gunung Gamalama, seraya memanjatkan doa untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan rakyat Ternate. Selain itu, Kololi Kie juga merupakan upacara penghormatan terhadap para leluhur Ternate. Kololi Kie sendiri, diadakan sekali dalam setahun, setiap bulan April.

Oleh masyarakat setempat, Gunung Gamalama dipercaya memiliki banyak nilai-nilai keramat. Tak heran jika banyak mitos yang beredar, dan semakin memperkuat kekeramatan gunung ini. Semisal, masyarakat setempat selalu menyarankan pada sebuah tim yang berencana mendaki Gunung Gamalama agar memiliki jumlah anggota yang genap. Sebelum mendaki pun, sebisa mungkin untuk berdoa, agar tidak mengalami halangan dalam perjalanan.

Meski terkesan berbahaya, namun Gunung Gamalama menyimpan pesona kecantikan yang luar biasa. Maka, tak heran jika banyak para penjelajah alam yang sangat tertarik untuk mendaki gunung ini. Hamparan kebun cengkeh dan pala, akan menemani para pendaki selama perjalanan menuju puncak. Begitu sampai di puncak gunung, para pendaki dapat melihat landscape Pulau Ternate. Tak hanya itu, beberapa pulau lainnya, seperti Pulau Tidore, Pulau Halmahera, dan Pulau Maitara, dapat terlihat dari sini.

Selain pemandangan yang mempesona, para pendaki juga akan menemui tempat-tempat unik di gunung tersebut. Di antaranya adalah mata air dalam lekukan batu seluas loyang besar, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan mata air Abdas. Konon, mata air ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Maka, tak heran jika masyarakat Ternate begitu mengkeramatkan mata air ini. Sehingga, ada aturan tertentu untuk mengambil air dari mata air Abdas, yakni tidak boleh berebutan, dan tiap-tiap orang hanya diperbolehkan mengambil satu botol.

Selain mata air Abdas, tempat menarik lainnya adalah kuburan leluhur masyarakat Ternate, yang sudah berumur ratusan tahun. Belum diketahui, kenapa kuburan tersebut bisa ada di puncak Gunung Gamalama. Namun yang pasti, masyarakat Ternate sangat mengeramatkan kuburan tersebut. Banyak masyarakat Ternate yang mendaki Gunung Gamalama untuk berziarah di makam leluhur ini.

Gunung Gamalama terletak di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Jika ingin melakukan pendakian, jalur pendakian dapat diakses dari beberapa desa di sekitarnya, seperti Desa Moya, Desa Malikurubu, dan Desa Akehuda. Namun, dari ketiga desa ini, jika ingin jalur pendakian termudah dapat melalui Desa Mayo.

Kota Ternate dapat dicapai dengan menggunakan pesawat maupun kapal laut. Jika ingin menggunakan pesawat, beberapa maskapai ada yang memiliki rute Jakarta—Manado—Ternate, dan Jakarta—Makassar—Ternate. Jika ingin menggunakan kapal laut, PT. Pelni memiliki rute yang menghampiri Ternate sekali dalam seminggu. Dari pusat Kota Ternate, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke desa Moya dengan menggunakan angkutan umum. Perjalanan ini, memakan waktu sekitar 30 menit.

Untuk mendaki Gunung Gamalama pengunjung tidak dikenakan biaya apapun.

Dalam rute pendakian menuju puncak Gunung Gamalama, para pendaki akan menjupai tiga pos yang kerap digunakan sebagai tempat beristirahat. Di Desa Moya, hanya ada satu warung kecil. Oleh karena itu, disarankan kepada para pendaki untuk melengkapi perbekalan secukupnya. Selain itu, apabila memerlukan penginapan sebelum atau sesudah pendakian, wisatawan dapat dengan mudah memperolehnya di pusat Kota Ternate [wisatavoucherhotel]



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/gunung-gamalama/

Danau Tolire

Wisata Alam – Danau Tolire – Ternate – Maluku Utara

Re-exposure of tolire_lake__ternate_indonesia_photo_gov

Selain Pantai Sulamadaha, tempat wisata yang juga menjadi pilihan di hari libur, yakni Danau Tolire. Danau Tolire yang berada di bawah kaki Gunung Gamalama ini menyimpan sebuah kisah sedih. Menurut legenda, Danau Tolire terbagi menjadi dua bagian, yakni Tolire besar dan Tolire kecil. Pecahnya danau tersebut dikarenakan kekhilafan seorang ayah kepada anak gadisnya. Sang ayah memerkosa anak gadisnya.

Setelah tragedi memilukan tersebut, terjadi longsor dan danau meluap. Akibatnya, desa Takome tenggelam. Anehnya, setelah surut danau seolah terbagi menjadi dua bagian. Danau Tolire besar diperkirakan sebagai wujud dari sang ayah. Sementara itu, Danau Tolire kecil adalah wujud sang anak.

Jarak dari Danau Tolire besar dan Danau Tolire kecil hanya 200 meter. Danau Tolire kecil berada dekat tepi pantai. Airnya payau, karena jaraknya dekat dengan laut, yakni sekitar 50 meter. Bila mengunjungi Danau Tolire besar, otomatis harus melewati Danau Tolire kecil.
Sayangnya, keindahan Danau Tolire besar lebih menggiurkan ketimbang Danau Tolire kecil. Kebanyakan wisatawan dan warga memilih Danau Tolire besar sebagai tempat wisata. Danau Tolire besar menyerupai loyang raksasa, dengan luas sekitar lima hektar dan kedalaman 50 meter. Keunikan lainnya adalah air Danau Tolire besar berwana hijau saat musim panas dan coklat pada waktu hujan.

Untuk bisa menikmati pemandangan di sekitar Danau Tolire besar,,hanya saja, jarak dari jalan besar ke Danau Tolire lumayan jauh. .

Selain menyimpan cerita memilukan, Danau Tolire besar juga memiliki kekuatan gaib. Masyarakat setempat percaya terdapat buaya siluman yang melindungi danau. Terlebih lagi, pada zaman dulu Danau Tolire besar merupakan tempat penyimpanan harta Sultan Ternate. Harta disembunyikan di dasar Danau Tolire besar, sehingga aman dari incaran Portugis pada abad ke-15.

Kekuatan gaib Danau Tolire besar bisa dibuktikan dengan cara melempar batu ke danau. Dipastikan, batu tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau. Batu yang dilempar seperti hilang sebelum sampai ke permukaan danau. Pengunjung bisa membeli batu yang sengaja disediakan oleh warga. .

Seusai menikmati keindahan danau dan mencoba lempar batu, pengunjung bisa beristirahat sejenak di bawah pepohonan besar. Istirahat di bawah pohon rindang akan bertambah nikmat bila ditemani jagung rebus manis dan teh hangat. Makanan dan minuman bisa dibeli di warung-warung kecil yang ada di sekitar Danau Tolire besar.



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/danau-tolire/

Benteng Tolukko

Wisata Sejarah – Benteng Tolukko – Ternate – Maluku Utara

Resize of Ternate (0)

Benteng yang mula-mula dikenal dengan nama Tolukko dan kemudian lebih dikenal dengan nama Benteng Hollandia ini, dibangun pada tahun 1540 oleh Francisco Serao, seorang panglima Portugis.

Ada yang mengatakan bahwa nama Tolukko adalah nama dari penguasa kesepuluh yang duduk di singgasana Ternate: Kaicil Tolukko; namun karena Sultan ini baru memerintah di tahun 1692 maka tidak mungkin nama benteng ini diberikan mengikuti nama Sultan tersebut. Menurut catatan sejarah Belanda, di tahun 1610 benteng Portugis tersebut diperbaiki oleh Pieter Both, seorang Belanda, dan dimaksudkan sebagai pertahanan terhadap bangsa Spanyol yang memang sedang sibuk menggempur pulau Ternate.
.
Resize of Ternate (88) 


Benteng ini juga dijadikan sebagai tempat untuk menggiring rakyat yang melarikan diri dari serangan Spanyol agar mau kembali tinggal di tempat ini. Saat itu sebagian besar rakyat melarikan diri ke Benteng Malayo. Pada tahun 1612, dilaporkan terdapat 15 hingga 20 tentara di dalam benteng ini, yang dilengkapi dengan sejumlah persenjataan dan amunisi. Di bawah pemerintahan Gubernur Jacques le Febre pada tahun 1627, disebutkan bahwa benteng yang terletak tidak jauh di atas bukit di sebelah Utara Benteng Malayo ini, dilengkapi dengan dua menara kecil.

Ketika itu benteng tersebut dipimpin oleh seorang Korporal yang didatangkan dari Benteng Malayo yang juga menjadi sumber pemasokan bahan pangan untuk 22 orang tentara yang bertugas di dalam Benteng Tolukko. Pada tahun 1661, Dewan Pemerintahan Belanda mengijinkan Sultan Mandarsyah dari Ternate untuk tinggal di dalam benteng ini bersama pasukannya. Menyusul kehadiran Sultan, maka garnizun Belanda di dalam Benteng Tolukko dikurangi hingga hanya 160 orang. Pada tanggal 16 April 1799, pasukan Kaicil Nuku (Sultan Tidore yang ke-19) menyerang benteng Tolukko tetapi mereka berhasil dipukul mundur oleh pasukan gabungan Ternate-VOC. Namun akibat pertempuran dan khususnya pengepungan yang berkepanjangan oleh pasukan Nuku, penduduk kota Ternate yang di bulan Juni 1797 berjumlah 3.307 jiwa, kemudian tinggal 2.157 jiwa.

Yang lainnya meninggal akibat peperangan dan kelaparan atau melarikan diri ke Halmahera. Di bawah pimpinan Residen P. Van der Crab pada tahun 1864, benteng ini dikosongkan karena hampir seluruh bangunan sudah rusak. 1996. Dipugar kembali, tetapi upaya tersebut justru menghilangkan keaslian bangunan seperti dihilangkannya terowongan bawah tanah yang berhubungan langsung dengan laut [bentengindonesia.org]

benteng tolukko





Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/benteng-tolukko/

Senin, 26 Juli 2010

Wisata ke Cirebon

Cirebon merupakan tempat pertemuan dari berbagai perbedaan percampuran yang sangat menarik dari budaya masyarakat sunda yang beragama Islam, masyarakat Cina dan Hindu.

Alun alun keraton kanoman

Cirebon mempunyai 4 keraton sekaligus di dalam kota, yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon. Semuanya memiliki arsitektur gabungan dari elemen kebudayaan Islam, Cina, dan Belanda. Ciri bangunan keraton di Cirebon ialah selalu menghadap ke utara dan ada sebuah masjid didekatnya. Setiap keraton mempunyai alun-alun sebagai tempat berkumpul, pasar dan patung macan di taman atau halaman depan sebagai perlambang dari Prabu Siliwangi, tokoh sentral terbentuknya kerajaan Cirebon.
peramal

Tempat menarik yang dapat anda kunjungi di kota Cirebon antara lain Keraton Kanoman dan Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kelenteng kuno, Makam Sunan Gunung Jati dan gedung perundingan Linggarjati dan lain-lain.

Tahu gejrot cirebon

Selain wisata alam dan budaya, Cirebon juga merupakan tempat yang cocok untuk berwisata kuliner, terdapat beraneka ragam makanan khas yang bisa anda cicipi atau anda bawa bulang sebagai oleh-oleh, antara lain sega (nasi) jamblang, sega lengko, empal gentong, docang, tahu gejrot, krupuk mlarat, ketoprak Cirebon, bubur Cirebon, mie koclok Cirebon, dan lain-lain.



Sumber:http://www.indotravelers.com/jawa-barat/cirebon/index.html

Wisata di Tanah Toraja





















Objek Wisata & Tempat Tempat menarik Di Tana Toraja.


Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan yang sangat menarik dan tidak boleh anda lewatkan.

Berikut ini adalah daftar beberapa tempat menarik yang mungkin bisa anda kunjungi :




Pallawa.

Pallawa.


Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan atau rumah adat yang sangat menarik dan berada di antara pohon-pohin banbu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 Km ke arah utara dari Rantepau.



Londa.

Londa.


Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Terletak sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepau.




Ke’te Kesu.

Ke’te Kesu.


Obyek yang mempesona di desa ini berupa Tongkonan, lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepau.




Batu Tumonga.

Batu Tumonga.


Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan rantepau dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sensean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.




Lemo.

Lemo.


Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yanng disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Terletak di Kabupaten Tan Toraja.





Sumber: http://www.indotravelers.com/sulawesi-selatan/wisata-tana-toraja.html

Minggu, 25 Juli 2010

Atraksi Adu Domba Jawa Barat

Domba adu
Domba Aduan..
ATRAKSI ADU DOMBA JAWA BARAT.

Adu domba merupakan salah satu kesenian khas rakyat jawa barat yang cukup digemari, terutama di kalangan tradisional. Kesenian ini merupakan peninggalan leluhur yang masih bertahan eksistensinya hingga saat ini.

Antrian domba untuk bertanding
Antrian domba menunggu giliran pertandingan..

Pada intinya adu domba ialah ajang pamer ketangkasan hewan ternak yang pada akhirnya akan menaikan gengsi suatu perkumpulan ternak tertentu. Para pesertanya ialah peternak-peternak domba yang tersebar hampir di seluruh jawa barat, terutama daerah garut, sumedang, bandung, majalengka dan lainya. Event adu domba dilaksanakan setiap tahun dengan sistim kompetisi, hampir setiap bulan kegiatan ini dilaksanakan bergilir di daerah-daerah. Di bandung arena adu domba salah satunya terletak di lebak siliwangi (di samping lapangan olah raga SABUGA ITB).

Suasana atraksi adu domba
Suasana saat atraksi..

Setiap event adu domba selalu dipadati oleh penonton. Kegiatan ini juga memiliki gengsi yang cukup tinggi karena banyak tokoh-tokoh sunda yang juga merupakan penggemar sekaligus pemiliknya, seperti Kang Ibing, Dll.

Hadiah yang diperebutkan juga tidak sembarangan, sebuah mobil atau motor adalah hal yang sudah biasa. Ini tidaklah mengherankan karena harga seekor domba adu bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Seperti halnya pertandingan tinju, ajang ini juga dilengkapi oleh juri penilai, wasit dan pelatih domba yang ikut menari jaipongan setiap kali dombanya beraksi. Biasanya setiap pertandingan dibagi ke dalam dua ronde, dan masing-masing ronde terdiri dari sepuluh kali tumbukan kepala. Adu ketangkasan ini juga dibagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan bobot domba petarung.

Atraksi pencak silat
Salah satu jurus pencak silat sang jawara..

Ajang adu domba juga sering kali diselingi oleh atraksi pencak silat, juga musik tradisional. Ini menjadikan kegiatan sangat meriah dan menarik. Sayangnya peomosi yang masih bersifat internal di kalangan penggemar domba, menjadikan atraksi yang memiliki nilai wisata ini belum bisa menarik wisatawan asing dan mendatangkan devisa bagi daerah. (yogi, indotravelers.com)
video adu domba

Download video atraksi adu domba (1.1 Mb, wmv), Klik di sini..



Sumber: http://www.indotravelers.com/sumedang/atraksi_adu_domba.html

Kamis, 22 Juli 2010

Waduk Jatiluhur, Irigasi dan Wisata





Pada akhir bulan Desember 2008, saya mengunjungi waduk Jatiluhur ketika dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Bandung. Sebenarnya ini merupakan kunjungan ke waduk Jatiluhur yang kedua kalinya. Begitu keluar dari gerbang tol Jatiluhur, dengan waktu perjalanan sekitar 20 menit, sampailah di lokasi bendungan Jatiluhur, dengan membeli tiket masuk sebesar Rp. 7.500 / orang, pengunjung dapat menikmati kawasan wisata Grama Tirta Jatiluhur.


Tujuan saya berkunjung adalah untuk melihat bendungan utama Jatiluhur, ternyata saat ini untuk melihat bendungan utama Ir. H. Djuanda, pengunjung harus mendapat izin dari pengurus bendungan dan harus memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk, kemudian diberikan surat pengantar dan dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000 untuk satu mobil.

Pada kunjungan sebelumnya sekitar dua tahun yang lalu, pengunjung tidak memerlukan surat pengantar hanya minta izin secara lisan pada petugas di depan pintu masuk bendungan utama serta mobil dan motor bisa langsung masuk ke lokasi bendungan, saat ini kendaraan bermotor harus diparkir sekitar beberapa meter dari pintu masuk bendungan utama. Untuk menuju ke lokasi bendungan, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 ratus meter untuk melihat waduk Jatiluhur.

Dengan diberlakunya surat pengantar serta mobil dan motor yang tidak diperkenankan masuk ke lokasi bendungan malahan suasana di sekitar bendungan lebih baik dan teratur, sehingga pengunjung bendungan tidak terganggu oleh mobil dan motor yang lalu lalang.

Bendungan Jatiluhur merupakan bendungan yang terbesar di Indonesia, yang dibangun pada sungai Citarum terletak di kabupaten Purwakarta, kira-kira 9 kilometer dari pusat kota Purwakarta, dibangun sejak tahun 1957 dan bendungan ini mulai dioperasikan pada tahun 1967, pemanfaatan utama mula-mula untuk pembangkit tenaga listrik, namun kemudian pemanfaatannya untuk segala kebutuhan yang berhubungan dengan air. Bendungan utama Ir. H. Djuanda, yang dikenal juga dengan nama bendungan Jatiluhur dengan panjang 1.200 meter dan tinggi tower 114,5 meter.

Bendungan Jatiluhur yang dibangun pada saat memasuki era kemerdekaan, merupakan proyek pengairan yang terbesar yang dikerjakan dan ditangani oleh teknisi-teknisi dari bangsa Indonesia, dengan konsultan dari Perancis yang telah berpengalaman dalam membangun bendungan besar. Bendungan ini dibuat menyerupai gaya bendungan yang terbesar di dunia, yaitu bendungan Aswan di Mesir.

Pemberian nama Luhur, karena di sini terdapat bangunan-bangunan yang disimbolkan sebagai angka keramat bangsa Indonesia, yaitu 17-8-1945, di mana pompa hidrolik untuk saluran Tarum Barat berjumlah 17 buah, pilar pemegang pintu pengatur untuk meneruskan aliran ke daerah Walahar beserta menaranya berjumlah 8 buah, dan angka 45 ditunjukkan pada pembangunan pompa-pompa listrik untuk saluran Tarum Timur, agar lebih efisien dan efektif dibuat miring 45 derajat.

Selain merupakan waduk yang terbesar, waduk Jatiluhur juga merupakan waduk serbaguna yang pertama di Indonesia, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3/ tahun dan memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah untuk dua kali tanam dalam setahun, selain itu waduk Jatiluhur juga berfungsi sebagai air baku air minum, budidaya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II.

Di dalam waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun dikelola oleh PT PLN (Persero).

Pada saat saya berkunjung ke bendungan Jatiluhur, saya sempat kecewa karena pintu menuju ke waduk ditutup, akhirnya saya mengambil beberapa foto di sekitar bendungan, untungnya sekitar 15 menit kemudian, ada seorang petugas yang datang membuka kunci pintu masuk waduk, saya sempat bertanya mengapa ditutup, katanya tadi pagi, ada sedikit masalah dengan waduk tersebut, sehingga ditutup untuk umum.

Begitu pintu dibuka, puluhan pengunjung waduk Jatiluhur segera memasuki waduk, dan melihat waduk dari dekat, tampak seperti sumur yang sangat besar dan dalam, sayangnya turbin airnya sedang tidak menyala. Segera saya mengambil beberapa tampak dalam waduk yang berbentuk lingkaran tersebut dan kebetulan petugas yang tadi membukakan pintu masuk waduk masih berada di lokasi tersebut, menurut petugas, apabila kebutuhan air irigasi untuk persawahan yang mendapat aliran irigasi dari waduk Jatiluhur sudah mencukupi seperti pada saat saya berkunjung yaitu musim hujan dengan frekuensi turunnya curah hujan yang cukup sering, maka turbin air akan dimatikan. Kondisi waduk tersebut pada saat turbin air dimatikan, kelihatan kurang menarik dan terlihat kedalaman waduk yang sangat dalam.

Untungnya saya masih mempunyai koleksi foto waduk Jatiluhur pada saat turbin air dinyalakan, tampak semburan air yang begitu menakjubkan dengan adanya semburat pelangi di waduk. Foto waduk dengan turbin air menyala diambil pada tahun 2006 yang lalu, saya kunjungan ke waduk Jatiluhur untuk pertama kalinya.
Fungsi utama bendungan Jatiluhur adalah sebagai sarana irigasi, pusat listrik tenaga air dan berfungsi pula sebagai tujuan wisata pendidikan dan wisata alam, udara cukup sejuk dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus.

Di kawasan wisata Grama Tirta terdapat fasilitas rekreasi seperti hotel, restaurant, lapangan tenis, kolam renang, taman bermain dan fasilitas lainnya, berhubung saya ingin melanjutkan perjalanan ke kota Bandung dan hujan rintik-rintik yang mulai turun ketika saya hendak meninggalkan lokasi bendungan Jatiluhur, saya tidak sempat foto-foto untuk areal wisata tersebut.

Penulis : Ariana - Jakarta
Sumber : Kompas Community

Sumber: http://liburan.info/content/view/963/43/lang,indonesian/

Kampoeng Maen





Kampoeng MaenJika Anda mencari lokasi wisata yang bisa menghadirkan keceriaan sekaligus bisa membangun hubungan yang semakin erat antaranggota, datanglah ke Kampoeng Maen. Wahana-wahana di Kampoeng Maen sengaja dirancang agar aktivitas yang dilakukan mampu mempererat hubungan antar anggota keluarga.

Ada beragam jenis permainan yang bisa dipilih di Kampoeng Maen. Bagi yang ingin berpetualang bisa memilihkan si buyung masuk ke Kampoeng Petualangan. Kampung ini menawarkan beragam kegiatan permaianan yang bisa memacu adrenalin seperti flying fox untuk anak dan dewasa, permainan burma bridge, wall climbing berukuran mini, jalan repot, elvis walk, two line, dan low rope course.

Jika ingin mengajak anak-anak belajar membuat dan mengenal jenis-jenis makanan, bisa memilih untuk masuk ke Kampoeng Rasa. Di sini anak dapat belajar tentang bagaimana proses dan cara membuat sebuah makanan dengan peralatan dapur yang ukurannya sudah disesuaikan, setiap masakan yang dibuat bisa langsung dinikmati pembuatnya. Pilihan makanan menu tradisional atau internasional.

Kampoeng MaenBagi yang ingin merasakan suasana pedesaan sekaligus menjalani aktivitas masyarakat desa boleh menyambangi Kampoeng Tradisional. Di sini, kegiatan dan permainan tradisional bisa dipilih. Seperti membuat batik, seni celup kain jumputan, menganyam lidi untuk membuat piring.

Kampoeng Maen memiliki sebuah kampung yang dapat menambah pengetahuan. Kampung ini diberi nama Kampoeng Pengetahuan. Terdapat display pengetahuan bidang fisika yang dilengkapi dengan penjelasannya. Pengunjungnya pun bisa mempelajari tentang baterai tangan, tic tat toe, kincir angin, permainan yang tak kalah menarik adalah transfer bola dari tiang bambu ke ember. Sembari mempelajari teori beban dan gaya.

Kampoeng MaenAjak anak-anak ke Kampoeng Karya, sehingga mereka bisa berkarya sesuai minatnya menghias taping, berkreasi dengan kantung plastik, hingga rancang bangun rumah. Anak-anak dapat merasakan sebuah profesi orang dewasa seperti menjadi presenter.

Pilihan lain yang bisa dilakukan adalah masuk ke Kampoeng Keluarga. Tak hanya seru, pilihan permainan di sini mengasah kemampuan kolektivitas dan daya pikir. Permainannya seperti susun menara, pukul kentongan puzzle bata, bakiak, dan sungai buaya.

Untuk menikmati setiap petualangan di Kampoeng Maen, pengelola menjualnya dengan dua pilihan, yaitu sistem paket dan satu lagi sistem per Kampoeng. Tinggal memilih sesuai dengan keinginan.

Kampoeng Maen
Buperta Cibubur, Jalan Bumi Perkemahan,
Cibubur, Jakarta Timur

Sumber: Majalah Travel Club
Foto : irmaes, cbn

Sumber: http://liburan.info/content/view/1196/43/lang,indonesian/