Website Get Lost in Indonesia

Berbagi foto perjalanan kamu waktu nyasar di Indonesia bersama Losteners lainnya melalui website Get Lost in Indonesia

Mau #GLiIShirt? Klik di sini!

Tetap tampil keren selama nyasar di Indonesia bersama #GLiIShirt. Ayo dapatkan segera, Losteners!

Bali yang Selalu Membuat Kita Kembali

Bali adalah destinasi favorit di Indonesia yang tiada henti-hentinya dikunjungi setiap tahun oleh wisatawan. Apa saja atraksinya yang membuat kita selalu kembali ke sana?

Galeri Curug Cilember

Berada di Ibukota tidak boleh menyurutkan niat untuk 'nyasar' keliling Indonesia. Mulai saja dari destinasi yang dekat seperti Curug Cilember.

Jogjakarta : Keramahan dan Budaya yang Membuat Rindu

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Inilah kerinduan pada Yogyakarta yang tersurat dalam sebuah lagu. Mungkinkah harus selalu kembali ke sana setiap waktu?

Selasa, 31 Januari 2012

Meresapi Kehidupan Purba di Goa Pawon




GOA PAWON berada sekitar 30 km sebelah barat kota Bandung. Goa Pawon merupakan satu-satunya goa gamping terbesar di mana pernah ditemukan fosil manusia purba Homo sapiens. selain diminati para peneliti, goa ini juga dikenal sebagai arena panjat tebing dan objek ekowisata. jika mengunjungi goa ini hendaknya membawa penutup hidung karena aroma guano [kotoran kelelawar] yang menyengat akan langsung menyambut anda.

Ketika memasuki Goa Pawon, anda akan mendapat kesan eksotis, indah, dan sekaligus menyeramkan. sedikit menyeramkan karena suasana dalam goa pawon benar - benar sepi dan gelap.

Terletak di 601 m dpl, Goa Pawon berada di puncak bukit Pawon yang merupakan daerah penambangan batu kapur, dan pada zaman dahulu merupakan  tepian Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil survai A.C. De Yong dan G.H.R. Von Koenigswald tahun 1930-1935* [*sumber majalah National Geographic Traveler],  ditemukan alat-alat budaya masa lalu dari bahan obsidian, kalsidon, kwarsit, rijang dan andesit berupa anak panah, pisau, penyerut, gelang batu, batu asah dari Jaman Preneolitik, yang hidupnya mulai menetap di gua-gua atau ceruk atau sering kali dijumpai di kawasan perbukitan gamping.

salah satu fosil di Goa Pawon
Goa Pawon memiliki panjang 38 m dan lebar 16 m, sedang tinggi atap gua tidak dapat diketahui secara pasti karena saat ditemukan bagian atap gua sudah runtuh. Hasil ekskavasi pada tahun 2003 dan 2004 berhasil ditemukan berbagai bentuk artefak, fitur maupun ekofak yang dapat mencirikan akan keberadaan situs tersebut dimasa lalu. Artefak yang terdiri dari pecahan keramik, gerabah, alat serpih, alat tulang berbentuk lancipan dan spatula, alat batu pukul (perkutor), sisa perhiasan yang terbuat dari gigi binatang dan gigi ikan, moluska dan temuan yang sangat signifikan dari keberadaan kehidupan masa lalu berupa kerangka manusia. Selain itu juga ditemukan non artefaktual seperti  fragmen tulang dan moluska. Keberadaanya di Goa Pawon besar kemungkinan terjadi karena adanya kaitan rantai makanan yang pernah terjadi di masa lalu, dalam hal ini sebagai bagian dalam pemenuhan kebutuhan bahan makanan (konsumsi) dan mungkin juga untuk dipergunakan dalam pembuatan peralatan hidup sehari-hari

Goa Pawon
Sejak ditemukannya fosil manusia purba di Goa Pawon, kawasan ini dijadikan situs arkelogi purbakala dibawah pengawasan dan pengelolaan Balai Besar Kepurbakalaan [Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat]. Goa Pawon dapat dicapai dari Bandung menuju Padalaran. jalan masuk menuju Goa Pawon ditandai dengan gapura anyaman. dari gapura tersebut teruslah susuri jalan utama hingga menemukan papan penunjuk kecil di kiri jalan yang menyatakan Goa Pawon berjarak sekitar 500 meter lagi. begitu menjumpai pos kecil, palang melintang, dan area parkir, berarti anda sudah tiba.


Thank you for Lostener Ahmad Zuhdi for sharing! 

(Original post can be seen at http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4520299136563056628#editor/target=post;postID=7982925918835786652)

Senin, 30 Januari 2012

Cipanarikan yang Menyenangkan

Photobucket

Cipanarikan Ujung Genteng (koordinat), pesona sebuah pantai dan muara yang belum banyak terjamah. Dengan lokasi yang terbilang cukup rumit dijangkau untuk ukuran saat ini jelas spot ini butuh lebih banyak perhatian. Pantai padang pasir nya elok dilihat di apit pantai-pantai indah Pangumbahan dan Ombak Tujuh. Surga bermain yang menyenangkan saat cuaca cerah.

Photobucket

Berikut dokumentasi yang bisa share melanjutkan artikel terdahulu di blog ini. Enjoy the adventure.


RIDE ON

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket


Thankyou Lostener Andy Berlianto for sharing! :)

(From original post http://andryberlianto.wordpress.com/2012/01/30/cipanarikan-menyenangkan/) 

Rabu, 25 Januari 2012

Talaga Bodas

Minggu, 22 Januari 2011. Kembali lagi berpetualang dengan istri mencari tempat-tempat yang memberikan tantangan serta ketenangan di nusantara ini. Tergiur melihat foto-foto perjalanan para penjelajah di Nusantaride tentang keindahan Talaga bodas yang berada di kecamatan Wanaraja kabupaten Garut. Dan kebetulan jaraknya cukup dekat dari kediaman mertua di Malangbong, Garut.

Berangkat sekitar pukul 07:00 pagi. Menuju arah Bandung hingga pasar Bandrek belok kiri ke arah Wanaraja. Malangbong hingga Wanaraja masih disuguhkan dengan jalanan yang cukup mulus serta pemandangan pagi hari yang menyejukkan mata.

Selanjutnya setelah memasuki pasar Cimaragas kemudian belok kiri menuju jalan Sindangratu. Tinggal ikuti jalan utama akan ketemu jalan Talaga bodas.

Perjalanan sesungguhnya baru dimulai dari sini. Sekitar 10 KM untuk mencapai tujuan kita harus melalui jalan yang cukup parah atau lebih tepatnya hancur.

Perjalanan sesungguhnya baru dimulai

Beberapa kilometer ke depan perjalanan dirasa makin sulit dengan diiringi gerimis pagi yang cukup membuat jalan bertambah licin. Untuk motor yang bukan medannya, istri beberapa kali harus turun untuk bisa melewati ganasnya jalur ini.

Sepertinya sudah saatnya punya motor dual purpose...hehehe

Beberapa kali sempat berpikiran untuk meyerah saja. Cukup lama juga berjuang hingga akhirnya menemukan jalan yang cukup bagus dilewati dari sebelumnya. Sekitar 3 jam akhirnya ketemu juga dengan rambu petunjuk ke Talaga Bodas.

Setelah cukup lama baru menemukan 1 rambu arah

Dari rambu tersebut lokasi masih sekitar 1 KM lagi, namun jalannya sudah cukup bagus. Tapi harus tetap berhati-hati, karena jalanan masih didominasi tanah dan batu-batu kecil.
Sekitar pukul 11:30, akhirnya tiba juga di kawasan Talaga bodas setelah membayar biaya retribusi 5000 rupiah. Perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan sepertinya terbayarkan dengan keindahannya.

Talaga Bodas

Terpana dengan keindahannya, membuat hasrat untuk narsis semakin kuat. :mrgreen:

With my wife at Talaga bodas
Terbukti cukup tangguh
Menikmati satu dari sekian banyak keindahan nusantara kita ini

Cukup puas dengan suasa ini disini. Sebelum pulang, istirahat sejenak di gerbang masuk sekalian mencari informasi jalan yang lebih layak pakai.

Istirahat sejenak

Pulangnya petugas menyarankan kita untuk melewati jalur ke arah tasikmalaya. Benar saja, jalur ini lebih manusiawi dari pada jalur dari Wanaraja. Walaupun jalanan masih terbuat dari tanah dan kerikil yang diratakan cukup membuat perjalanan pulang lebih lancar.
Hingga akhirnya tiba di daerah Kadipaten, Tasikmalaya. Langsung disuguhkan pemandangan luar biasa dengan jalan yang mulus.

Pemandangan sekitar daerah Kadipaten
Setelah sekian lama akhirnya bisa merasakan aspal lagi


Jalur ini akan tembus di sekitar perbatasan Garut – Tasikmalaya sebelum melewati jalur Gentong jika dari arah Bandung.

Tiba sekitar pukul 13:30 di rumah mertua. Berarti hanya butuh waktu 1 jam untuk perjalanan pulang. Sangat kontras dengan jalan via Wanaraja  yang membutuhkan waktu lebih dari 4 jam.
:shock:



Rute via Wanaraja

 

From Lostener Hendri Walid Hasibuan from Facebook


(For more pictures and original post, click http://banghendri.wordpress.com/2012/01/24/talaga-bodas/#wpcom-carousel-1510)

Selasa, 17 Januari 2012

Exploring Buniayu Sukabumi

Jam dinding udah menunjukan jam 5 sore,waktunya pulang kerja.Tp ngga seperti biasa'y yang selalu terburu2 bwt berangkat ke kuliah.Kali ini terburu2 karna mau ngetrip bareng anak2 KASKUS BPC JABODETABEK ke Buniayu Sukabumi (maklum blm packing2..hehehe ^^V).Oiya trip in dibagi 2 tim,tim yg pertama tim touring (yang tripnya akan didahului Camping dan Trekking Situ Gunung - Curug Cimanaracun - Curug Sawer) yg berangkat jumat malam.Dan tim yg kedua tim kereta (menyusul dengan keberangkatan tgl 8 Oktober 2011).Gw memilih bwt ikut tim touring karna opsi trip'y lebih banyak.

Pas udh sampe di rumah tanpa babibubebo langsung aja packing sambil nunggu Reza Fajar Putra dateng.Dia ini yg bakal jadi tandem touring gw di trip ini.Tepat abis adzan isya kami langsung brancut pake motor vixion gw menuju pit stop pertama di depan KFC Pajajaran Bogor.Sekitar jam setengah sembilan malam akhir'y sampe jg di pit stop pertama.Ngga perlu nunggu lama akhir'y tiba satu motor vixion lagi,mereka adalah Devya Ayu Kasha yg dibonceng oleh Zaky Muala.Saat berempat lg asyik ngobrol,hujan pun turun.Dan celaka'y tim touring yg lain'y blm dateng.Saat mendekati tengah malam akhir'y tim yg lain tiba mereka adalah Rinaldo Ananta,Dika Kodel,Devi Kurniawan,Aunur Rofiq,Khairun Nisa,Indah Menii,Wening Ratri,Yhoga Timur Laga,Cecep Tarmiji,Adi Suharjo,Efi Sri Wahyuni dan M Fadlu Robby.Ternyata mereka mampir dulu bwt ngambil tenda.Tanpa buang2 waktu dan hujan yg terus turun kami pun memulai perjalanan.

Ternyata baru jalan beberapa saat kami pun memilih mampir untuk makan dulu karna kami semua berjalan ditengah malam dan hujan pun yg terus turun ngga baik rasa'y klo perut kami kosong(hehehe..:D)




Setelah perut terisi,kami pun melanjutkan perjalanan.Di perjalanan ini hujan pun menemani kami dari bogor sampai sukabumi.

Sabtu,8 Oktober 2011

Akhir'y sekitar jam 4 subuh kami tiba dengan selamat di Situ Gunung.Tanpa basa basi lagi kami langsung mendirikan tenda karna badan juga udah menuntut untuk istirahat.Tenda pun berdiri kami semua langsung tidur...zzZZZZzzzzZZZzzzZZZzzzzz..

Sekitar jam 9 pagi,kami pun satu persatu mulai bangun.Ternyata hujan masih tetap setia turun.
 




Ternyata menjelang tengah hari hujan pun reda.Dan kami pun mulai mengeksplor situ gunung dan curug sawer hingga sore.
 




Setelah puas mengeksplor kami pun mulai packing untuk bersiap menjemput tim kereta.Setelah rapi packing kami langsung menuju stasiun sukabumi,dan ternyata tm kereta sudah beranjak dari stasiun.Dan mereka sudah berada di pusat kota sukabumi.Kami pun menuju ke pusat kota.Saat kami ketemu tim kereta kami pun langsung makan malam walaupun sebenar'y mereka sudah makan terlebih dahulu.Tim kereta terdiri dari 16 orang,dan jumlah total peserta trip menjadi 32 orang.Alhamdulillah yach,very something...hehehe:D



 

Setelah kenyang dan puas menikmati malan di kota sukabumi,kami pun langsung cap cuz ke Buniayu.Saat sampai pun kami langsung buka tenda kembali.Tenda pun berdiri dilanjutkan api unggun dan terasa sekali keakraban kami semua disini. 

Minggu,9 Oktober 2011

Matahari pagi mulai bersinar,kami pun mulai bersiap untuk melakukan caving.Ngga lupa sebelum'y makan dulu..hehehe:D.Karna di di dalam goa ada rombongan lain maka kami harus menunggu.Untuk membunuh waktu pun kami bercanda,foto2,main UNO bahkan main Crazy Poker.









Sekitar jam 11 siang tiba giliran kami untuk Caving,tp sayang kami harus di bagi 2 tim karna jumlah kami cukup banyak.Kami pun langsung bersiap menggunakan wearpack dan helm yang telah disiapkan.Saat wearpack dan helm sudah dipakai,ternyata kami jadi mirip team bedah rumah...wkkwkwkwkwk:hammer




Kami pun langsung menuju ke mulu Goa Kerek.Ternyata kami harus turun sedalam 32 meter menggunakan kerek untuk mencapai dasar goa.Dan kami mulai penelusuran horizontal 1,5 km melalui sungai bawah tanah, danau, dan air terjun di dalam goa.








Tanpa terasa kami perlu waktu 4 jam untuk sampai pintu keluar goa ini.Kami pun keluar dengan penuh lumpur.Langsung saja kami menuju ke curug Bibijilan untuk bersih2.Bener2 berasa cape'y mengeksplor goa kerek.

Sekitar jam setengah tujuh malam kami pun mulai beranjak pulang.Lagi2 saat sampai di pusat kota kami pun mulai mencari makan.Sambil memesan makanan kami juga gunakan untuk beristirahat bahkan ada yg tidur.



Setelah kami rasa cukup makan dan berisitirahat'y,kami pun mulai melanjutkan perjalanan pulang.Alhamdulillah gw bisa tiba di rumah sekitar jam 1 malam.Dan trip ini gw cuma keluarin biaya ngga lebih dari 225 ribu..

Terimakasih Lostener Roni Padriadi yang sudah sharing di Facebook!


(From original post http://justwanttheworldtoknow.blogspot.com/2011/11/caving-buniayu-cuyyyy.html)