Selasa, 27 Juli 2010

Istana Kesultanan Ternate

Wisata Sejarah -Istana Kesultanan Ternate – Maluku Utara


Re-exposure of 21

Istana Kesultanan Ternate terletak di dataran pantai di Kampung Soa-Sio, Kelurahan Letter C, Kodya Ternate, Provinsi Maluku Utara. Letak Istana Kesultanan Ternate tidak jauh dari pusat kota

Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur nusantara sejak abad XIII hingga abad XVII. Di masa keemasannya, yakni pada abad XVI, kekuasaan kesultanan membentang mulai dari seluruh wilayah di Maluku, Sulawesi Utara, kepulauan-kepulauan di Filipina selatan, hingga kepulauan Marshall di pasifik.
Pada tanggal 7 Desember 1976, Istana Kesultanan Ternate dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Para ahli waris Kesultanan Ternate dipimpin oleh Sultan Muda Mudzafar Syah, menyerahkan istana kesultanan ini kepada Pemerintah Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk dipugar, dipelihara dan dilestarikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Istana ini dipagari oleh dinding berketinggian lebih dari 3 meter, yang menyerupai benteng. Di lingkungan istana ini juga terdapat komplek pemukiman raja dan keluarganya, dan komplek makam para pendahulu kesultanan. Istana bergaya Eropa yang menghadap ke arah laut ini, berada dalam satu komplek dengan mesjid kesultanan yang didirikan oleh Sultan Hamzah, Sultan Ternate ke-9.

Desain interior istana penuh dengan hiasan emas. Di ruang kamar bagian dalam terdapat peninggalan pakaian dari sulaman benang emas yang mewah, perhiasan-perhiasan dari emas dan kalung raksasa dari emas murni, mahkota, kelad bahu, kelad lengan, giwang, anting-anting, cincin, dan gelang yang hampir kesemuanya terbuat dari emas. Hal ini merupakan indikator bahwa Kesultanan Ternate pernah mengalami masa kejayaan.

Di samping itu, istana megah ini juga menyimpan, merawat dan memamerkan benda-benda pusaka milik kesultanan, seperti senjata (senapan, meriam kecil, peluru-peluru bulat, tombak, parang dan perisai), pakaian besi, pakaian kerajaan, topi-topi perang, alat-alat rumah tangga, dan naskah-naskah kuno (Al-Quran, maklumat, dan surat-surat perjanjian).

Tidak jauh dari istana, terdapat warung-warung yang berjualan cinderamata dan makanan khas Maluku Utara seperti, papeda (sagu), ketam kenari, halua kenari, bagea, serta ikan hasil olahan, seperti ikan fufu ( ikan asap) dan gohu ikan



Sumber: http://indotim.net/wisata-maluku/wisata-maluku-utara/istana-kesultanan-ternate/

0 komentar:

Posting Komentar