Website Get Lost in Indonesia

Berbagi foto perjalanan kamu waktu nyasar di Indonesia bersama Losteners lainnya melalui website Get Lost in Indonesia

Mau #GLiIShirt? Klik di sini!

Tetap tampil keren selama nyasar di Indonesia bersama #GLiIShirt. Ayo dapatkan segera, Losteners!

Bali yang Selalu Membuat Kita Kembali

Bali adalah destinasi favorit di Indonesia yang tiada henti-hentinya dikunjungi setiap tahun oleh wisatawan. Apa saja atraksinya yang membuat kita selalu kembali ke sana?

Galeri Curug Cilember

Berada di Ibukota tidak boleh menyurutkan niat untuk 'nyasar' keliling Indonesia. Mulai saja dari destinasi yang dekat seperti Curug Cilember.

Jogjakarta : Keramahan dan Budaya yang Membuat Rindu

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Inilah kerinduan pada Yogyakarta yang tersurat dalam sebuah lagu. Mungkinkah harus selalu kembali ke sana setiap waktu?

Kamis, 14 Februari 2013

Menyatu dengan Alam di Taman Safari, Puncak

Nyasar di Indonesia gak cuma untuk menikmati keindahan alam saja tetapi juga keindahan satwa yang berdiam di dalamnya. Mungkin agak sulit untuk menemukan satwa-satwa asli Indonesia di alam liar. Untuk itu, kamu harus banget mengunjungi Taman Safari di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Keseruan apa saja yang dapat ditemukan di Taman Safari?


Minggu, 03 Februari 2013

Terdampar di eksotisme Pulau Umang, Ujung Kulon



Sabtu, 17 November 2012

Bisa jadi ini salah satu hari terbaik saya di tahun 2012. Siapa sangka di hari ulang tahun saya , Tuhan memberikan kado keren. Tiket gratis menginap di Pulau Umang Resort: Spa!

Tepat sebulan sebelum hari jadi saya, saya pergi outing dengan teman-teman kantor di Bandung. Sederhana acaranya namun yang berkesan adalah pembagian doorprize. Gimana nggak berkesan kalau semua yang hadir pasti kebagian doorprize termasuk doorprize setrika atau blender. Sebenarnya hadiah tiket gratis itu juga hasil tukar dengan hadiah doorproze teman kantor saya. Katanya dia tidak tertarik. Saya sih sangat senang karena senang berpergian.


Setelah voucher di tangan, saya mulai booking kamar di sana. Pelayanannya cukup baik dan gampang. Tergolong cepat juga responsenya. Namun ada beberapa catatan di sini. Saya hanya mendapat voucher menginap yang belum termasuk biaya makan. Biaya makannya sendiri 1 orang 200rban untuk 3x makan. Sedangkan harga resortnya saya lupa padahal sempat melihat brosur harganya. Kemudian catatan lain, sempat saya bersitegang dengan bagian cs-nya karena ketika saya sudah membayar full payment, arrange waktu dengan teman-teman lain, saya diberitahu tidak bisa booking tempat di tanggal segitu. Kagetlah saya. Alasannya karena voucher tidak bisa digunakan saat hari merah, padahal sengaja saya pilih hari itu karena bertepatan dengan hari jadi saya dan hari pas kita semua libur kerja. Namun akhirnya mereka memaklumi karena saya sudah bayar full payment. Fiuhh.. Untungnya.

Dimulai dari jam 6 pagi, saya dijemput teman-teman dengan mobil karena kami sudah browsing transportasi ke sana agak sulit karena harus beberapa kali naik angkutan umum, mungkin kami pikir lebih baik menghemat tenaga dan waktu dengan menyewa mobil dan supir untuk ke sana. Beruntungnya kami, supir tersebut memang asli daerah sana, jadi kita nggak nyasar .

Satu lagi pelayanan Pulau Umang yang bagus, malamnya saya sudah diSMS oleh LO di sana, katanya ia yang bertanggung jawab selama kita di sana. Ramah pikir saya. Perjalanan ke Pulau Umang cukup jauh. Berbekal peta yang diberikan mereka, petanya sangat jelas dan mudah diikuti. Namun perjalanannya sangat ekstrim dari tanjakan dan turunannya sampai-sampai teman saya mual dan muntah. Kira-kira waktu perjalanan 5-6 jam dari Jakarta. Letak Pulau Umang di bagian selatan Ujung Kulon, Banten.


Melewati patung Badak menandai kita sudah berada di kawasan Ujung Kulon yang berarti kita hampir sampai. Benar saja, kami sampai di dermaga. Namun kita harus mengantri dulu untuk naik boat ke Pulau Umang, tidak jauh, hanya 5 menit. Dari dermaga saja, kita sudah bisa melihat Pulau Umang. Bentuk resortnya seperti rumah keong, Benar juga kalau nggak salah arti Umang itu adalah keong.



Sebelum mengantri, kami makan indomie goreng dulu di warung karena sudah kelaparan. Menjaga amunisi perut karena baru malam hari kita mendapat makanan dan tidak ada mini market/warung di sana. Setelah mendapat kapal yang paling besar (karena yang mengantri banyak, maka kita dapat kapal besar buat boat). Sesampai di sana, kalian bisa lihat pulau kecil ini masih ‘perawan’. Pasir putih, lautnya bening dan jernih. Pulau ini hanya memiliki 1 resort yaitu Pulau Umang Resort, Spa yang luasnya hampir sama dengan pulau itu sendiri. Di bagian depan, kalian bisa melihat langsung kolam renang resort.  Kamarnya juga lumayan bersih dan rapi, hanya sayang tidak ada bath upnya, TV kabelnya tidak komplit. Satu lagi saya sempat kaget pas kami jalan ke kamar, ada biawak berkeliaran. Ternyata dia memang dipelihara di sana, jinak. Di depan kamar ada tempat beristirahat untuk melihat pantai. Senangnyaa….




Ketika jam sudah menunjukkan jam 3 siang, kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan mengitari pulau. Pantainya sangat bersih dan indah. Banyak batu karang juga di sekitar pantai. Banyak yang bisa snorkeling meski tidak berlayar jauh dari pinggir pantai. Di dekat Pulau Umang juga terdapat pulau lain, Pulau Oar, cuman sayang kebetulan tidak bisa island hopping karena kabarnya pulau lain sudah dibeli dan tidak boleh ke sana. Keren yak orang yang beli pulau. Namun di Pulau Umangnya sendiri, banyak fasilitas yang ditawarkan seperti spa, karaoke, tenis meja, billiard, kolam renang, volley, toko souvenir dsb. Namun yang gratis hanya kolam renang, volley dan tenis meja.  Ada juga fasilitas gathering, outing atau outbound (untuk anak-anak gratis).

Kemudian kami pun ikut water sport yaitu snorkeling, naik boat. Harganya 1 orang Rp 

75.000,-. Kita pergi ke daerah agak dalam dengan boat kemudian kita snorkeling di sana, karangnya indah, ikan-ikan kecilnya cantik-cantik. Airnya bersih dan hijau sekali. Jarang bisa melihat laut yang berwarna hijau cantik ini. Saya sempat melihat anemone yang cantik (itu loh tempat tinggal ikan nemo di film Finding Nemo). Namun saya sempat mematahkan batu karang, patah sedikit, karena saya grogi saat berfoto di dalam air hehe.. Maafkan yah. Oyah di sini tidak hanya snorkeling, kalian bisa juga jet ski, banana boat, flying fish, fishing, dll. Range harganya dari 100.000 – 200.000,- (kalau rame-rame lebih murah missal banana boat bisa patungan). Saat diberikan quotation konsumsi saat di Jakarta, harga water sport sudah dikasih tahu.

Dengan instruktur yang menemani kita, puas rasanya snorkeling hingga hampir 1 jam. Berfoto dalam air, ‘tiduran’ di air dengan memakai pelampung, melihat ikan-ikan wrna warni yang banyak di dalam laut. Indahnya!

Namun tiba-tiba hujan gerimis datang, akhirnya kami memutuskan balik ke kamar daripada kta masuk angin. Dingin banget. Tapi sempat kami merasakan snorkeling di tengah hujan gerimis. Seru juga!

Berbeda dengan perginya, pulangnya kita tidak naik boat karena bisa berjalan kaki. Instruktur juga mengingatkan untuk mengambil foto-foto kita di dia saat makan malam nanti. GRATIS!! Wuah senangnya sudah difoto dengan kamera instruktur dan gratis pula.


Setelah beristirahat, kami pun pergi ke ruang makan untuk makan malam. Di sana tidak ada tempat lain yang menjual makanan hanya resort Pulau Umang tersebut. Tampaknya pulau ini juga sudah dibeli eksklusif . Makan malam dari resort sendiri lumayan mewah. Kita makan buffet dengan seafood (udang bakar, cumi bakar, ikan), bakso (yang ini pas banget sehabis snorkeling ujan-ujanan), gado-gado, rending, es kopyor. Kita sampe makan beronde-ronde.


Satu lagi, ada live music yang menemani kita makan, si mbak penyanyinya ngajak kita-kita untuk ikut nyanyi di panggung. Saya juga sempat malu dinyanyikan lagu ulang tahun gara-gara teman-teman yang jahil.

Pulau Umang tepat bagi kalian yang ingin mencari ketenangan dan ingin menikmati pantai yang bersih, atau yang ingin mengajak keluarganya untuk liburan.  Banyak anak kecil pun datang ke sini.

Esoknya, setelah sarapan dengan buffet juga, kami memutuskan berenang dan jalan-jalan mengitari pulau dan berbincang-bincang. Udaranya bersih sekali dan segar terlebih di pagi hari. Tak terasa sudah waktu makan siang dan pulang. Ketika pulang pun, Pulau Umang masih diguyur hujan. LO yang kemarin SMS saya pun jadi super sibuk. Dari awal dia yang menyambut kedatangan, mengantar ke kamar, melayani kami yang mau water sport, sampai menyediakan jas hujan, membungkus serta mengantarkan ransel-ransel kami  ke dermaga saat pulang. Pulang kami pun naik kapal besar yang sama. Indah sekali walau hanya menyebrang. Ketika pulang, saya baru menyadari banyak pulau-pulau indah di seberang. LO pun mengantarkan kami  menyebrang juga.  Terima kasih Umang. Kado manis di ulang tahun saya.





(Artikel ini sudah mendapat persetujuan penyebaran tulisan di situs GLII dari penulis aslinya, Novie)