Website Get Lost in Indonesia

Berbagi foto perjalanan kamu waktu nyasar di Indonesia bersama Losteners lainnya melalui website Get Lost in Indonesia

Mau #GLiIShirt? Klik di sini!

Tetap tampil keren selama nyasar di Indonesia bersama #GLiIShirt. Ayo dapatkan segera, Losteners!

Bali yang Selalu Membuat Kita Kembali

Bali adalah destinasi favorit di Indonesia yang tiada henti-hentinya dikunjungi setiap tahun oleh wisatawan. Apa saja atraksinya yang membuat kita selalu kembali ke sana?

Galeri Curug Cilember

Berada di Ibukota tidak boleh menyurutkan niat untuk 'nyasar' keliling Indonesia. Mulai saja dari destinasi yang dekat seperti Curug Cilember.

Jogjakarta : Keramahan dan Budaya yang Membuat Rindu

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Inilah kerinduan pada Yogyakarta yang tersurat dalam sebuah lagu. Mungkinkah harus selalu kembali ke sana setiap waktu?

Rabu, 03 Oktober 2012

Green Canyon - GLII Was Here!

Hyeeaaah!!!

Setelah kemarin menikmati Pantai Batu Karas, makan Seafood, ketawa-tawa ...ngapain lagi ya?...lupa ... saatnya Genklost ke Green Canyon.

Ini tempat wisata yang keren banget. Penduduk setempat menamakannya Cukang Taneuh atau Jembatan Tanah karena di satu bagian lembah di Green Canyon terdapat tebing yang menyambung sehingga terlihat seperti jembatan. nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis atau amerika ya? bernama Bill seorang peneliti biawak baru pada tahun 1993 (gw masih SD) karena menyerupai Grand Canyon di Amerika, bedanya di Green Canyon lebih kaya akan biota tanaman dan tumbuhan.

Untuk mencapai Cukang Taneuh atau Green Canyon jadi kita naek perahu menyusuri sungai yang airnya bersih berwarna hijau tosca karena di dasarnya terdapat ganggang hijau tosca... mungkin... (sotoy) ...

Sungai Cijulang

Foto dulu :)




Karena 1 perahu hanya boleh dinaiki oleh maks 6 orang sedangkan kami bertujuh jadinya kami sewa 2 perahu. Oh iya harga sewa satu perahu itu Rp 77.500,- 

Kenapa Rp77.500,-? .... Kenapa nggak Rp75.000,- atau Rp 80.000,- #abaikan.

Norak jarang naek perahu.
GLII Was Here!
Detik-detik menuju Green Canyon


Sampai di Cukang Taneuh perahu sudah tidak bisa meneruskan perjalanan karena medannya sudah berbatu dan menyempit, nah dari situ kita lanjut ke hulu sungai dengan berenang atau menyisir bebatuan. disinilah perasaan senang dan takut bercampur menjadi satu. Senang karena kami berenang ditempat yang seperti surga (sotoy lagi, kaya dah pernah masuk surga aja)  tapi karena kebanyakan nonton film jadi suka membayangkan ada monster didasar sungai hehehe... lama lama sih rasa takutnya hilang entah kemana, lagian yang ada didasar sungai itu cuma ikan Wader kecil kecil.

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini sebaiknya saat kemarau, supaya airnya sedang bagus, tidak deras dan berwarna hijau tosca. kalau musim hujan airnya jadi keruh kecoklatan dan juga deras.

Airnya bersih dan dingin
http://www.facebook.com/GetLostinIndonesia?fref=ts

Batu Payung. Pokoknya harus lompat kalo maen kesini

Lompat!!

Foto di hujan abadi

Yang paling kanan lagi lagi hiraukan

Ah yg motoin parah nih!

Udahan main airnya :)

Akhirnya terbayar juga rasa penasaran dengan keindahan dan keunikan Green Canyon ini. tempat ini menyenangkan, apalagi bila berkunjung ke Green Canyon dengan kawan-kawan dekat. Ngomong-ngomong tentang kawan, si gendut kemana ya? ahahahaahahkkkakak dia gak berani ngikut meyusuri Green Canyon, alesannya lifebelt nya nggak muat :D ....masuk akal ...

OK! Next Trip kita akan main ke GILI... atau PULAU KOMODO nggak deng ke RAJA AMPAT terus lanjut ke MOROTAI *Sombong hehehe... *nyelenginreceh

yang penting Get Lost in Indonesia aja.... kemana aja kita main di Indonesia pasti ada tempat yang indah, unik, eksotik, bagus, keren, anjiing, ..... gitudeh! :)

Senin, 01 Oktober 2012

Pantai Batu Karas - GLII Was Here! :)

"Diujung kemarau panjang" (kalau kata Vina Panduwinata) kami bertujuh menutup September dengan get lost ke Pantai Batu Karas dan Green canyon. sebenernya ini memang beneran "Get Lost" karena kita bertujuh belum pernah ada yang berkunjung ke tempat ini (kasian gak pernah jalan-jalan).... OK jadi kami hanya tahu kalau pantai ini dekat dengan Pantai Pangandaran. berlokasi di Desa Batu Karas Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Dijaman sekarang yang namanya cari alamat atau sebuah tempat gampang bgt... tinggal buka google maps  minta arahan jalan dijamin ketemu. Nggak juga tuh, jadi gini, menurut ipad  dari jakarta ke batu karas itu lewat Bandung, Tasikmalaya, Gunung Tanjung, Salopa, Langkaplancar, Cimerak, Cijulang



Tapi, menurut tukang bubur di Tasik dari Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Cijulang.



Ternyata jalan yang dikasih tahu sama tukang bubur itu jalan yang paling benar yaitu jalan utamanya. Memang agak memutar hingga ratusan Kilometer akan tetapi aspalnya sudah bagus sekali kecuali di daerah Pangandaran menuju Batu Karas. Dan ternyata direction yang dari ipad juga nggak salah hanya jalanannya lebih kecil dan kondisi jalannanya banyak yang rusak hingga berkilo-kilo meter. Kami pun lebih percaya sama tukang bubur itu. Hasilnya 12 jam aja gitu Jakarta - Cijulang :) (10 malem - 10 pagi)  ... perjalanan sangat menyenangkan karena isinya orang orang bodoh dan mulut kotor semua :D.

Gerbang tol Cileunyi 
Sholat Shubuh dulu di Kopontren Fathiyah Tasik. 
we're alien we're ilegal alien we're alien in mosque :) 
Sarapan bubur ayam ala tasik dulu di pusat kota Tasikmalaya. Buburnya enak banget SUMPAH
itu tukang buburnya yang ngasih tau kami jalan yang benar :)
Foto2 dulu di entah tugu apa itu namanya. belom pada tidur semua ini
Sunrise di jalan

Sebentar lagi mau sampai Pantai Batu Karas ....yang depan orang gila

Yuk mari...
Nelayan di Batu Karas... cuaca cerah udara sangat panas

Setelah melewati jalan panjang, gelap, mendaki, menurun dan berliku lebay ... akhirnya sampai juga di Pantai Batu Karas. tempatnya lumayan terpencil, karena sedang kemarau panjang tumbuhan disekitar terlihat kering  .Pantainya indah, pasirnya sangat halus berwarna coklat kehitaman, ombaknya besar tapi dangkal dan datar, cocok banget buat belajar surfing disini. Selain surfing dan bodyboard, ada juga banana boat. sepertinya kebersihan pantai harus lebih dijaga lagi sama pengelola tempat ini.

Pantai Batu Karas

Oh iya, untuk penginapan bukannya gak dipersiapkan lebih dulu, tapi penginapan2 sekitar Batu Karas seperti Java Cove Hotel, Hotel Pondok Puteri, Hotel teratai, Vila Monyet dll sudah penuh semua saat kami coba booking seminggu sebelumnya. modal nekat aja ternyata ada tuh homestay 600ribu semalem (lagi weekend) . modelnya adalah rumah penduduk, 3 kamar ada kamar mandi, dapur, TV ada semua... cuma AC aja gak ada... biarin deh isinya juga cowok cowok bekas gembel semua kok :D .... btw ini nomornya Ibu Dewi 085223528471. kali aja lgi cari penginapan disana penuh semua....

http://www.facebook.com/GetLostinIndonesia
Jangan di tiru ya dua losteners ini :P 
Bule lagi surfing
Kecil-kecil udah jago surfing
Lagi ngetawain logo PON Riau 2012
...... gak tau ini pada ngeliatin apaan ya?
Spot lain di Batu Karas
Sunset :) 

Malamnya kami makan seafood di restoran sekitar pantai, untuk 1 ikan bakar kuwe, 1 ikan bakar bawal, 1kg porsi besar cumi goreng tepung, 1kg porsi udang saus tiram, 2 porsi cah kankung terus minumannya  gak tau pada pesen apa aja... pokoknya banyak deh cuma 290an ribu .... MURAH Gila!

Boleh dibilang berwisata ke Pantai Batu Karas itu murah.

Besok lanjut lagi yaa... kami berkunjung ke Green Canyon.

Rabu, 22 Februari 2012

Jelajah kota Malang

Ada apa aja sih di kota Malang dan sekitarnya?? pastinya banyak sekali tempat - tempat menarik untuk di kunjungi.. posting kali ini ane mau berbagi informasi Wisata di kota Malang dan sekitarnya. kota terbesar kedua di provinsi Jawa Timur ini menyediakan berbagai macam ekowisata yang sangat indah, mulai dari gunung, pantai, air terjun, danau, dll.. nah, semoga artikel kali ini bisa jadi referensi menarik untuk teman-teman yang mempunyai rencana berwisata di kota Malang.

Alun-alun Tugu - Malang 

Bedhug Kiai Dhondhong di Kota Gede

Kiai Dhondhong adalah nama bedhug yang berada di serambi Masjid Mataram, Kotagede. Jejak sejarah keberadaan bedhug di masjid ini amatlah menarik. Saat itu Sunan Kalijaga sedang mengembara, sampailah ia di sebuah tempat bernama desa Dhondhong, Kalibawang, Kulonprogo. Sunan Kalijaga tertarik dengan kayu di desa Dhondhong tersebut. Menurut Sunan Kalijaga, kayu itu cocok untuk digunakan sebagai bahan dasar bedhug.
Selanjutnya, Kanjeng Sunan Kalijaga memerintahkan Nyai Brintik yang berasal dari desa tersebut untuk membawa kayu itu ke Keraton Mataram. Hal ini dilakukan karena Masjid Gede yang didirikan belum memiliki bedhug. Nyai Brintik membawa kayu tersebut untuk bahan dasar bedhug ke Kotagede. Selanjutnya, Nyai Brintik tinggal dan beranak pinak di permukiman depan Masjid Gede yang kemudian disebut sebagai Kampung Dhondhongan.

via http://kotagedeheritage.org/

Rabu, 01 Februari 2012

Ikan Pindang Patin Tempoyak - Palembang Cuisine

Sering nyasar keliling Indonesia? Udah dapet apa aja? Kalau kamu suka wisata kuliner, inilah saatnya kamu mencoba sendiri membuat masakan khas Indonesia. Kalau yang ini, khas Palembang!


Selasa, 31 Januari 2012

Meresapi Kehidupan Purba di Goa Pawon




GOA PAWON berada sekitar 30 km sebelah barat kota Bandung. Goa Pawon merupakan satu-satunya goa gamping terbesar di mana pernah ditemukan fosil manusia purba Homo sapiens. selain diminati para peneliti, goa ini juga dikenal sebagai arena panjat tebing dan objek ekowisata. jika mengunjungi goa ini hendaknya membawa penutup hidung karena aroma guano [kotoran kelelawar] yang menyengat akan langsung menyambut anda.

Ketika memasuki Goa Pawon, anda akan mendapat kesan eksotis, indah, dan sekaligus menyeramkan. sedikit menyeramkan karena suasana dalam goa pawon benar - benar sepi dan gelap.

Terletak di 601 m dpl, Goa Pawon berada di puncak bukit Pawon yang merupakan daerah penambangan batu kapur, dan pada zaman dahulu merupakan  tepian Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil survai A.C. De Yong dan G.H.R. Von Koenigswald tahun 1930-1935* [*sumber majalah National Geographic Traveler],  ditemukan alat-alat budaya masa lalu dari bahan obsidian, kalsidon, kwarsit, rijang dan andesit berupa anak panah, pisau, penyerut, gelang batu, batu asah dari Jaman Preneolitik, yang hidupnya mulai menetap di gua-gua atau ceruk atau sering kali dijumpai di kawasan perbukitan gamping.

salah satu fosil di Goa Pawon
Goa Pawon memiliki panjang 38 m dan lebar 16 m, sedang tinggi atap gua tidak dapat diketahui secara pasti karena saat ditemukan bagian atap gua sudah runtuh. Hasil ekskavasi pada tahun 2003 dan 2004 berhasil ditemukan berbagai bentuk artefak, fitur maupun ekofak yang dapat mencirikan akan keberadaan situs tersebut dimasa lalu. Artefak yang terdiri dari pecahan keramik, gerabah, alat serpih, alat tulang berbentuk lancipan dan spatula, alat batu pukul (perkutor), sisa perhiasan yang terbuat dari gigi binatang dan gigi ikan, moluska dan temuan yang sangat signifikan dari keberadaan kehidupan masa lalu berupa kerangka manusia. Selain itu juga ditemukan non artefaktual seperti  fragmen tulang dan moluska. Keberadaanya di Goa Pawon besar kemungkinan terjadi karena adanya kaitan rantai makanan yang pernah terjadi di masa lalu, dalam hal ini sebagai bagian dalam pemenuhan kebutuhan bahan makanan (konsumsi) dan mungkin juga untuk dipergunakan dalam pembuatan peralatan hidup sehari-hari

Goa Pawon
Sejak ditemukannya fosil manusia purba di Goa Pawon, kawasan ini dijadikan situs arkelogi purbakala dibawah pengawasan dan pengelolaan Balai Besar Kepurbakalaan [Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat]. Goa Pawon dapat dicapai dari Bandung menuju Padalaran. jalan masuk menuju Goa Pawon ditandai dengan gapura anyaman. dari gapura tersebut teruslah susuri jalan utama hingga menemukan papan penunjuk kecil di kiri jalan yang menyatakan Goa Pawon berjarak sekitar 500 meter lagi. begitu menjumpai pos kecil, palang melintang, dan area parkir, berarti anda sudah tiba.


Thank you for Lostener Ahmad Zuhdi for sharing! 

(Original post can be seen at http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4520299136563056628#editor/target=post;postID=7982925918835786652)

Senin, 30 Januari 2012

Cipanarikan yang Menyenangkan

Photobucket

Cipanarikan Ujung Genteng (koordinat), pesona sebuah pantai dan muara yang belum banyak terjamah. Dengan lokasi yang terbilang cukup rumit dijangkau untuk ukuran saat ini jelas spot ini butuh lebih banyak perhatian. Pantai padang pasir nya elok dilihat di apit pantai-pantai indah Pangumbahan dan Ombak Tujuh. Surga bermain yang menyenangkan saat cuaca cerah.

Photobucket

Berikut dokumentasi yang bisa share melanjutkan artikel terdahulu di blog ini. Enjoy the adventure.


RIDE ON

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket


Thankyou Lostener Andy Berlianto for sharing! :)

(From original post http://andryberlianto.wordpress.com/2012/01/30/cipanarikan-menyenangkan/) 

Rabu, 25 Januari 2012

Talaga Bodas

Minggu, 22 Januari 2011. Kembali lagi berpetualang dengan istri mencari tempat-tempat yang memberikan tantangan serta ketenangan di nusantara ini. Tergiur melihat foto-foto perjalanan para penjelajah di Nusantaride tentang keindahan Talaga bodas yang berada di kecamatan Wanaraja kabupaten Garut. Dan kebetulan jaraknya cukup dekat dari kediaman mertua di Malangbong, Garut.

Berangkat sekitar pukul 07:00 pagi. Menuju arah Bandung hingga pasar Bandrek belok kiri ke arah Wanaraja. Malangbong hingga Wanaraja masih disuguhkan dengan jalanan yang cukup mulus serta pemandangan pagi hari yang menyejukkan mata.

Selanjutnya setelah memasuki pasar Cimaragas kemudian belok kiri menuju jalan Sindangratu. Tinggal ikuti jalan utama akan ketemu jalan Talaga bodas.

Perjalanan sesungguhnya baru dimulai dari sini. Sekitar 10 KM untuk mencapai tujuan kita harus melalui jalan yang cukup parah atau lebih tepatnya hancur.

Perjalanan sesungguhnya baru dimulai

Beberapa kilometer ke depan perjalanan dirasa makin sulit dengan diiringi gerimis pagi yang cukup membuat jalan bertambah licin. Untuk motor yang bukan medannya, istri beberapa kali harus turun untuk bisa melewati ganasnya jalur ini.

Sepertinya sudah saatnya punya motor dual purpose...hehehe

Beberapa kali sempat berpikiran untuk meyerah saja. Cukup lama juga berjuang hingga akhirnya menemukan jalan yang cukup bagus dilewati dari sebelumnya. Sekitar 3 jam akhirnya ketemu juga dengan rambu petunjuk ke Talaga Bodas.

Setelah cukup lama baru menemukan 1 rambu arah

Dari rambu tersebut lokasi masih sekitar 1 KM lagi, namun jalannya sudah cukup bagus. Tapi harus tetap berhati-hati, karena jalanan masih didominasi tanah dan batu-batu kecil.
Sekitar pukul 11:30, akhirnya tiba juga di kawasan Talaga bodas setelah membayar biaya retribusi 5000 rupiah. Perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan sepertinya terbayarkan dengan keindahannya.

Talaga Bodas

Terpana dengan keindahannya, membuat hasrat untuk narsis semakin kuat. :mrgreen:

With my wife at Talaga bodas
Terbukti cukup tangguh
Menikmati satu dari sekian banyak keindahan nusantara kita ini

Cukup puas dengan suasa ini disini. Sebelum pulang, istirahat sejenak di gerbang masuk sekalian mencari informasi jalan yang lebih layak pakai.

Istirahat sejenak

Pulangnya petugas menyarankan kita untuk melewati jalur ke arah tasikmalaya. Benar saja, jalur ini lebih manusiawi dari pada jalur dari Wanaraja. Walaupun jalanan masih terbuat dari tanah dan kerikil yang diratakan cukup membuat perjalanan pulang lebih lancar.
Hingga akhirnya tiba di daerah Kadipaten, Tasikmalaya. Langsung disuguhkan pemandangan luar biasa dengan jalan yang mulus.

Pemandangan sekitar daerah Kadipaten
Setelah sekian lama akhirnya bisa merasakan aspal lagi


Jalur ini akan tembus di sekitar perbatasan Garut – Tasikmalaya sebelum melewati jalur Gentong jika dari arah Bandung.

Tiba sekitar pukul 13:30 di rumah mertua. Berarti hanya butuh waktu 1 jam untuk perjalanan pulang. Sangat kontras dengan jalan via Wanaraja  yang membutuhkan waktu lebih dari 4 jam.
:shock:



Rute via Wanaraja

 

From Lostener Hendri Walid Hasibuan from Facebook


(For more pictures and original post, click http://banghendri.wordpress.com/2012/01/24/talaga-bodas/#wpcom-carousel-1510)