Senin, 19 Mei 2014

Pulau Onrust yang Tidak Pernah Istirahat

Tahun 2002 pemerintah DKI Jakarta menyatakan bahwa pulau Onrust yang terletak di kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang juga berdekatan dengan Pulau Bidadari ini sebagai salah satu taman arkeologi dan termasuk situs yang dilindungi.


( sumber foto: forum.jalan2.com )

Kenapa? Iya bener banget, karena di Pulau Onrust ini memiliki syarat nilai historis dimana terdapat bangunan reruntuhan zaman Belanda juga sempat digunakan sebagai lalu lintas pelayaran dan pelabuhan VOC dan markas tentara Belanda sebelum masuk ke Jakarta.

Cara menempuhnya tidak berbeda dengan cara menempuh pulau di Kepulauan Seribu yang lain, dimulai dari naik perahu maupun speed boat dari pelabuhan Muara Angke atau Ancol dengan lama waktu perjalanan kurang lebih satu sampai satu setengah jam.

Nama “Onrust” sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti tidak pernah istirahat atau dalam bahasa Inggrisnya “unrest”. Percaya atau tidak saat tiba di pulau Onrust kita disuguhkan oleh suasana misterius yang begitu dingin, bagaimana tidak, kita dapat melihat reruntuhan bangunan peninggalan zaman VOC, bekas karantina haji pada tahun 1930-an dan makam-makam orang Belanda dan pribumi yang dinilai pemberontak. Tapi jangan salah di pulau Onrust kita bisa liat sunset dengan desiran angin dan air laut yang saling bersautan dikelilingi saksi bisu sejarah yang tertoreh di negara kita.


( sumber foto: 2.bp.blogspot.com )

Biasanya para pengunjung yang singgah ditempat ini menggunakan tenda untuk menginap makanya tempat ini bisa dikatakan cocok banget untuk kalian yang suka backpacking bersama teman-teman atau keluarga yang bener-bener ingin menikmati alam. Keistimewaan lain di pulau Onrust selain pasir putihnya dan perairan yang tenang di pulau ini kita bisa punya objek foto yang gak bisa kita dapetin di tempat-tempat biasa.


 
( sumber foto: www.indonesia-heritage.net )

Pulau Onrust dengan sejuta misterinya memiliki keindahan dalam sisinya, namun pulau ini harus mendapat perhatian dari kita semua mengingat di pulau ini terdapat torehan sejarah yang patut di jaga baik oleh pemerintah maupun masyarakat terutama kita sebagai penikmat alam Indonesia.


-----


Ditulis oleh:

Rizqi rosmalawati, mahasiswa Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) Jakarta - advertising 2011. Masih menjadi reporter di Bulletin BERISIK (Berita Seputar Musik) dan suka jalan-jalan tapi sulit menghapal nama jalan.

twitter : @krosmala

0 komentar:

Posting Komentar