Kamis, 16 Mei 2013

Menjajal Kota Padang & Bukittinggi (Part 2 of 2)

Pulau pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Sikuai. Sayang sekali pulau ini sudah lama ditutup  sejak tahun lalu. Persisnya sih nggak tahu kenapa mungkin soal sengketa tanah tapi orang-orang setempat juga kurang tahu kenapa. Dari jauh bisa dilihat resort-resort Pulau Sikuai yang megah namun sudah kotor dan tidak terurus. Beberapa kaca ada yang pecah. Suasana pulau ini juga sepi. Tapi pasirnya putih dan sangat indah. Sayang sekali. Kalau mau ke sini harus bayar Rp 50ribu/kepala. Perlu diketahui juga pulau ini dijaga oleh TNI AL.




Dermaga Pantai Bungus namun sayang banyak papan yang lepas

Pulau pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Sikuai. Sayang sekali pulau ini sudah lama ditutup  sejak tahun lalu. Persisnya sih nggak tahu kenapa mungkin soal sengketa tanah tapi orang-orang setempat juga kurang tahu kenapa. Dari jauh bisa dilihat resort-resort Pulau Sikuai yang megah namun sudah kotor dan tidak terurus. Beberapa kaca ada yang pecah. Suasana pulau ini juga sepi. Tapi pasirnya putih dan sangat indah. Sayang sekali. Kalau mau ke sini harus bayar Rp 50ribu/kepala. Perlu diketahui juga pulau ini dijaga oleh TNI AL.





Pulau kedua adalah Pulau Pagang. Pulau ini paling bagus dari pulau yang lain menurut kami. Pasirnya seperti bedak. Halus, putih, bersih. Airnya bersih . Kalau mau snorkeling di sini juga sangat bagus. Banyak binatang laut yang bisa kita lihat, Ada ubur-ubur, ular laut, ikan dorris, penyu, kepiting, lobster, kerang dan masih banyak lagi. Cantik. Tempat yang cocok untuk snorkeling, berjemur, berkeliling pulau. Pulau ini tidak ramai saat kita kunjungi jadi serasa pulau milik sendiri.



Pak Burhan, teman perjalanan antar pulau. Informan penting untuk spot-spot snorkeling yang indah

Tak jauh dari Pulau Pagang, ada Pulau Pemutusan. Katanya sih biasanya bule berenang dari Pulau Pagang ke sini. Kalau kita cukup naik boat ajah. Pulau ini lebih berasa pulau pribadi lagi. Banyak spot indah untuk snorkeling dan light hiking. Cukup banyak karang-arang kecil di pasir. Biaya masuknya RP 15.000,-. Katanya ini untuk biaya kebersihan penjaga pulau ini.
Kemudian kita ke Pulau Persumpahan. Sesampainya di pulau ini, kita sudah capek jiwa raga. Jadi di pulau ini kami hanya berfoto-foto dan tidur-tiduran, tidak menikmati snorkeling. Indah sekali pulau ini.

Kamipun pulang dengan perasaan sangat senang. Kira-kira 1 jam perjalanan kembali ke Pantai Bungus. Kemudian kami bermalam di Losmen Tin-Tin sambil menikmati pemandangan Pantai Bungus tepat di depan losmen.



  Losmen Tin-Tin, tempat tim GLII menginap

Hari terakhir, kami menjelajah Jembatan Aka di daerah Bayang. Jembatan ini terbentuk dari akar dari kedua pohon di kedua pinggir sungai. Kok bisa yah? Itu benak yang pertama kali muncul. Bisa dibilang ini sejenis wahana yang menyeramkan. Agak seram kami melewatinya tapi penduduk sana tidak ada yang ketakutan karena belum ada yang pernah jatuh. Indah sekali jembatannya. Konon juga kalau mau mandi di sungah bawah jembatan bisa enteng jodoh. Tertarik, Losteners?

Jembatan Aka yang sudah ada berpuluh-puluh tahun

Kripik Balado Christine Hakim
Setelah itu, kami pergi ke Kota Padang, membeli oleh-oleh untuk orang rumah di Pusat Oleh-Oleh Christine Hakim yang sudah sangat dikenalorang banyak. Kemudian kamipun bersiap untuk kembali ke Jakarta. 

Amazing story from Kota Padang.

0 komentar:

Posting Komentar