Tim GLII
berhasil menjejakkan kaki di Kota Padang, Bukittinggi. Baru saja tanggal 1 Mei, yang bertepatan dengan Hari Buruh,
Tim GLII berangkat dari Jakarta ke Padang. Dengan was-was, Tim GLI berangkat ke
airport karena waktu itu isu penutupan bandara kencang terdengar. Untungnya
kami sampai tanpa terjebak macet. Menggunakan maskapai Citilink selama 1 jam 25
menit perjalanan, kami pun sampai dengan selamat di Kota Padang.
Saat itu jam
menunjukkan pukul 19.00. Tak sulit menemukan kendaraan menuju hotel, ada banyak
taksi yang sudah menyambut kami di bandara. Namun kami memilih angkutan DAMRI
yang terparkir di sudut kiri bagian Penjemputan karena ongkos lebih murah dan angkutan
tepat melewati hotel yang sudah kami booking sebelum berangkat. Kami pun
langsung naik Damri. Sayangnya ternyata baru tim GLII saja yang baru masuk.
Jadi kami harus menunggu penumpang lain.
Bandar Udara International Minangkabau
|
Location map, Calender Event
Padang yang tersedia di bandara
|
Hotel Hangtuah yang terletak di pusat
Kota Padang, samping Plaza Andalas
|
Makan malam, camilan wajib di
Kota Padang
|
Besok paginya, kami pun menyantap sarapan di Hotel Hangtuah. Dengan terkejut kami melihat sarapannya saja penuh santan yaitu ketupat sayur. Wow! Karena perut tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan sini. Beberapa mengambil roti dengan selai. Kemudian kamipun siap menjelajah kota. Berbekal info angkutan dari receptionist hotel yang ramah, kami melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan orange menuju Basco untuk naik travel dengan tujuan Bukittinggi. Kami sempat melewati Pantai Padang yang bersih dan indah. Pantai ini juga bisa dicapai dengan berjalan kaki dari Hotel Hangtuah.
Sarapan bersantan khas Padang |
Angkutan umum orange dari hotel menuju travel ke Bukittinggi |
Sayangnya kami harus menunggu mobil travel penuh selama sekitar satu setengah jam. Padang memang tidak macet tapi sering mengetem. Sekitar 2 jam kami sampai di Kota Bukittinggi, kami pun menjelajah kota dengan mobil sewaan karena tidak mau menghabiskan waktu dengan menyasar dan tujuan kaipun jauh-jauh.
Pemandangan khas di sepanjang jalan
|
Penjelajahan pertama kami yaitu Ngalau Indah atau Gua Indah di Payakumbuh. Agak jauh perjalanan dari tempat kami turun dari travel sekitar 1,5 – 2 jam. Gua sangat cantik. Banyak batu-batu indah menyerupai gajah dan sosok nenek. Stalagtite gua juga sangat banyak meski banyak juga yang sudah mati. Ketika memasuki gua sudah terdengar suara kelelawar-kelelawar. Ada juga tempat tinggal burung wallet di dalam gua. Di sini, kamu bisa menelusuri dalam gua. Sudah banyak anak tangga yang dibangun sehingga lebih aman. Cantik sekali sudut-sudut gua tak heran dinamakan Ngalau Indah. Untuk mengabadikannya, lighting kamera harus sangat bagus karena saking gelapnya gua ini. Dari puncak gua inipun bisa melihat pemandangan kota yang indah.
Ngalau Indah, Payakumbuh
|
Kemudian penjelajahan kedua kami yaitu Lembah Harau dan Air Terjun Sarasah Aka Barayun. Sekitar 1,5 jam perjalanan. Selama perjalanan, kita akan dimanjakan sawah yang hijau dan udara yang bersih. Indah sekali Lembah Harau. Katanya tebing sering dibuat wall climbing.
Lembah Harau
|
Kisah unik juga kami dapat di Air Terjun. Terlihat banyak sekali anak-anak kecil yang berenang dengan bahagianya. Benar-benar kesejukkan tersendiri melihat tawa canda mereka.
Sarasah
Aka Barayun, lokasi tak jauh dari Lembah Harau
|
Puncak Sarasah Aka Barayun |
0 komentar:
Posting Komentar