Kamis, 26 Mei 2011

Sepenggal cerita "Kepiting RINJANI"


Berawal dari suatu mimpi untuk menapakkan kaki di Puncak terindah se-Asia Tenggara, saya bertekad bagaimanapun harus mewujudkannya. Akhirnya, bersatulah sama teman-teman dari Odong-Odong Traveller yg juga punya impian yg sama dgn saya. Saya, Ambar, Andre sepakat utk menuju Bali dgn ngeteng (angkot darat) dan teman lainnya berjumpa langsung di Bali.

  • 10 Mei 2011
Pkl. 11.00 kumpul di Stasiun Kota, naik kreta Gaya Baru Malam Selatan menuju Surabaya Gubeng dgn harga tiket Rp. 33.500
  • 11 Mei 2011
Pkl. 05.00 tiba di Stasiun Gubeng-Surabaya, sarapan istirahat sambil menunggu kereta selanjutnya menuju banyuwangi. Sebenarnya ada kereta Mutiara Timur yg brangkat Pkl. 09.00 dgn harga tiket Rp. 65.000, tp karna kami backpacker pantang mahal jadilah kita nunggu kereta Sri Tanjung jam Pkl. 14.00 dgn harga tiket cuma Rp.24.000. Sambil nunggu kita ber3 jalan-jalan seputar st. Gubeng dan ternyata ada Monumen Kapal Selam dgn harga tiket Rp. 5.000, jadilah kita masuk kesana sekalian sedikit blajar sejarah

Pkl. 14.00 brangkat menuju st. banyuwangi baru

Pkl. 22.00 tiba di st. Banyuwangi Baru, jalan kaki 10 menit kearah kanan langsung tiba di Pelabuhan Ketapang, nyebrang dgn harga tiket Rp. 6.000 selama 45 menit. Tapi pas didalam kapal saya nyari tumpangan bus yg menuju terminal ubung (menghindari calo/kerawanan karna uda malam bgt) cuma disuruh bayar Rp.35.000 smp terminal Ubung.
  • 12 Mei 2011
Pkl. 04.00 tiba di term. ubung lanjut naik taxi menuju Jl. Poppies 2 kepenginapan teman-teman yg sudah smp sana dgn harga Rp. 100.000 (dibagi ber3) (Denpasar macet). Setelah istirahat, pagi harinya langsung susur pantai di Bali dgn tujuan Dreamland, Pura Uluwatu, dan Pantai Padang-Padang, disana share cost Rp.100.000-/org (6org) uda termasuk sewa mobil, makan, dll. Mampir juga kerumah Sandra utk istirahat sejenak, dan numpang ngecash HP tentunya :D
Oya, di Dreamland jg sempat ketemu Adhi Wahyu, salah 1 OOTers yg lg dinas kerja disana (dunia memang sempit kawan). Ke Pura Uluwatu, hunting sunset bersama monyet-monyet liar dan jepitan rambut saya direbut olehnya :(

Pkl. 23.00 Lanjut perjalanan menuju P. Lombok naik bus Safari Dharma Raya (eksekutif dikit ahh) dgn harga Rp. 150.000 smp di Mataram
  • 13 Mei 2011
Pkl. 06.30 tiba di Mataram, lanjut menuju kostan Angga (temannya Mas Joedy) utk menitip barang-barang yg tdk diperlukan slama pendakian. Belanja ke Mataram Mall utk keperluan logistik di Gunung, dan selesai sholat Jumat langsung menuju terminal Mandalika utk melanjutkan perjalanan menuju Desa Sembalun. Dan ternyata di Term. Mandalika lumayan seram bagi kita org Pulau Jawa, setelah cekcok dgn beberapa calo akhirnya kita dpt engkel carteran dgn harga Rp. 400.000. Kenek engkelnya namanya Sam, masih belia dan lucu bgt bicara dgn logat Sasaknya.

Pkl. 19.00 tiba di desa Sembalun, langsung registrasi ke pos pendaftaran, packing ulang, ketemu porter (Mas Anto), dan lagi-lagi dpt tumpangan di desa Bawak Nau, yg lewat jalur tikus (ngirit 2jam pendakian). Dari Pos Pendaftaran ke desa Bawak Nau kita naik ojek yg berjarak 3km cuma bayar Rp. 5.000!!! Bagi masyarakat sana uang segitu sangat berarti, tp bagi kita yg sudah terbiasa hidup enak, ga tega rasanya ngasih uang segitu dgn jarak yg lumayan jauh :(
  • 14 Mei 2011
Pkl. 07.00 start pendakian!! Inilah the real adventure. Dimulai dari desa bawak nau, menuju puncak plawangan sembalun.

Jalur yg lumayan panjang, 9 bukit kita lintasi dgn padang savana sejauh mata memandang, panas, haus, tapi kebersamaan dgn 9 org tim Kepinting Rinjani tdk menyurutkan semangat saya utk meraih mimpi itu. Apapun dihadapi bersama, ngedrop? pasti... tp semua menjadi indah jika dilalui bersama sahabat seperjuangan. Sepanjang jalan saya melihat beberapa porter bawa pisang dan nanas, penasaran knp makanan itu wajib dibawa ya?? Haus dan lapar membuat saya dgn terpaksa meminta sebuah pisang kpd porter yg lewat. "Pak, saya boleh minta pisangnya?? saya lapar pak, dan logistik kami dibawa semua sama porter yg uda jalan duluan".. Porter: "Oh silahkan, ini satu saja yaa ga apa-apa kan dek?" Langsung aja saya rebut dan makan berdua sama ambar, ternyata beda bgt rasanya.. Sebuah pisang kalau digunung bisa 10x lezatnya dari pada dirumah, hehehe. Streamer yg ada di carrier saya pun sudah habis dikenyot sama yg lain, jadilah cuma bisa menelan ludah.

Pkl 17.00 akhirnya tiba di Puncak Plawangan Sembalun, dgn energi yg terkuras tentunya. Ika, Pegy, Andri, dan Mas Joedy masih dibawah tertinggal. Tp semua terbayar dgn indahnya alam disekitar, jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota. Rencana awal kita summit malam itu juga, tp dikarenakan kondisi fisik yg uda terkuras akhirnya keputusan bersama ditunda utk summit keesokan harinya.
Dingin yg menusuk tulang, terasa hangat dgn kebersamaan kita, makan bersama, tidur bersama, lebih dari sekedar sahabat, keluarga lbh tepatnya.
  • 15 Mei 2011
Bangun pagi terasa segar, sejuk, dan indah dimata, seperti mimpi... Disebelah kanan tampak Danau Segara Anak, sebelah kiri tampak padang savana yg begitu luas, dan didepan sana.. Puncak Rinjani tampak berdiri kokoh, menjunjung langit biru!! Ahh, aku serasa disurga dunia, jauh dari hingar bingar kehidupan modern, menyatu dgn alam, lbh menundukkan kepala akan kekuasaan Allah yg maha dahsyat. Aku ini apa? Hanya sesosok manusia angkuh yg bertekad menguasai keindahan milik Allah. Hanya sekedar gambar yg bisa aku ambil, hanya bisa sekedar menikmati indahnya alam ini. Rasa gembira, melihat kawan-kawan tampak bersemangat menikmati alam ini, ahh aku bahagia.
  • 16 Mei 2011
Pkl. 00.00 banguuunnn, its time to summit!!! Akhirnya, dgn segenap kekuatan fisik, mental dan diiringi doa kpn yg maha kuasa, kami (ayu, ika, ambar, amri, joedy, andri, andre, pegy, hady) bertekad satu, menuju Puncak Gunung Rinjani. Apapun, akan kita hadapi bersama. Jalur dimulai menyusuri Plawangan Sembalun, tampak barisan tenda yg masih begitu tenang (karna kita rombongan pertama yg summit, hehe). Jalur berpasir, angin menerpa, semakin membuat kita kuat karna kita harus melewatinya. Tampak pepohonan berjejer mengiringi langkah kita, alam yg begitu tenang, damai. 1jam pendakian mulai terasa jalur pendakian semakin menanjak. 

Ada lahan luas, dan kami pun beristirahat sejenak utk sekedar mengisi energi dgn makanan yg sudah dibawa dari bawah (Roti bakar, hhmm yummy). Istirahat 10menit, karna angin yg sudah semakin mengusir kita utk segera bergerak kedepan menuju puncak yg sudah mulai tampak. Dan ternyata, dibelakang kita tampak sinar-sinar lampu yg mengikuti, yg juga mempunyai tujuan 1, yaitu Puncak Gunung Rinjani.

Jalur yg terus berpasir lembut, membuat langkah semakin berat, juga jalur yg kanan-kiri jurang menganga menuntut konsentrasi agar badan seimbang. Terpaan angin yg kencang, dingin yg menusuk, energi pun mulai melemah seketika ada rombongan belaang yg melalui kita. Langkah mereka begitu cepat, semangat mendahului kita. Hanya desahan angin yg berbisik menyemangati diri, desahan nafas lelah mulai datang. Haus, lapar? tentu saja. Bukit demi bukit berpasir sudah dilalui tapi puncaknya semakin jauh (dekat dimata, jauh dikaki). Hampir diri ini menyerah, tp bayang-bayang mimpi itu yg menyemangati diri, bahwa saya bisa, kita bisa, bersama dalam setiap langkah, apapun yg terjadi. Dan sekitar 100meter menuju puncak langkah kaki ini benar-benar tdk bisa bergerak, semua bersandar pada sebuah batu besar dgn leher menengadah keatas. Dan saya pun berteriak "Ayoo, katanya mau menikmati sunrise dipuncak!!" Langsung kami pun berteriak semangat melangkahkan kaki.

Sinar mentari mulai bersinar seolah menyambut kedatangan kita, dan semakin banyak pula rombongan yg mendahului kita. Akhirnya, dgn sekuat tenaga, dgn kebersamaa, Pkl. 05.00 kita bisa menapakkan kaki di Puncak terindah se-Asia Tenggara, Puncak Gunung Rinjani (3726mdpl).

Sujud syukur kupanjatkan, Subhanallah, Allahu Akbar, atas semua kehendak Allah kami bisa bersama-sama seperjuangan melalui aral melintang demi satu impian. Tangis haru, tangis bahagia tak tertahan rasanya, kami pun berpelukan meluapkan segala kegembiraan dihati. Sulit rasanya membayangkan perasaan saat itu, tapi inilah wujud mimpi itu, atas izin Allah aku akhirnya bisa menapakkan kaki disana bersama kawan-kawan seperjuangan yg slalu bersama dalam keadaan apapun.

Tapi kenapa ditempat seindah itu, di Indonesia malah tampak orang-orang asing?? hanya kami dan beerapa orang yg asli pribumi. Ini Indonesia, tp knp orang asing yg lebih dominan??
Rasanya ingin slalu ada disana, tampak nunjauh disana Gunung Agung di Bali, Gunung Tambora di Sumbawa, dan juga terlihat Gili Trawangan, Meno, Air. Semua terlihat dari atas Puncak Gunung Rinjani!!! Pemandangan yg tdk pernah terbayangkan sebelumnya, Subhanallah indahnya. Kami pun satu-satunya rombongan yg paling rame, foto-foto, sorak-sorak gembira, itupun tdk cukup utk melampiaskan kegembiraan yg ada dihati.

Pkl. 09.00 kami harus rela meninggalkan tempat terindah itu, karna yaa memang tdk mungkin utk berlama-lama disana. Ohh no!! terlihat sekali jalur pendakian yg tadi kita lewati begitu panjang, jauh, berpasir pula?? Ternyata turun gunung lbh harus berhati-hati, karna licin pasir dan jurang dikanan-kiri membuat jantung berdebar. Tapi pemandangan sangat, woowww!!!! Dibawah terllihat jelas Danau Segara Anak dgn Gunung Baru Jari-nya yg sesekali menyembulkan asap, its amazing. Awan kinton yg menghampiri, semilir angin membuat ingin sekali tergeletak diatas pasir.

Pkl. 13.00 tiba kembali di basecamp Puncak Plawangan Sembalun. Makan siang dan lanjut packing utk segera turun menuju Danau Segara Anak.

Pkl. 16.15 perjalanan meninggalkan Puncak Plawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, ternyata jalur turun yg begitu terjal, batu-batu tersusun rapi dan disebelah kiri jurang tentunya. Hmm, jempol kaki kram rasanya, harus ekstra hati-hati biar ga terguling, pundak terasa berat menahan beban. Tapi semua adalah tantangan utk mendapatkan sesuatu yg indah. Ternyata kita terperangkap kegelapan, terpaksa harus istirahat sejenak utk mengisi tenaga (makan). Tapi kog rasanya jauh bgt yaa?? aku dan teman-teman yg lain mengeluh, karna fisik sudah benar-benar terkuras dan perjalanan masih panjang tak berujung, menyebrangi beberapa jembatan kayu dikegelapan membuat nyali menjadi ciut, hehe.

Pkl. 21.00 akhirnya tiba pula di Danau Segara Anak, sudah ada didirikan tenda disana oleh amri, hady, dan mas anto. Senang rasanya bertemu kehidupan. Tampak disekeliling banyak tenda berjejer, tapi yg ga mengenakan tenda disekeliling kita adalah turis-turis, jadi kita gaboleh berisik takut mengganggu istirahat mereka. Padahal ini bumi kita, tp knp mereka yg diprioritaskan yaa??

Istirahaaatttt, tubuh lelah diforsir seharian tracking.. setelah makan malah, kita pun tertidur pulas, saling menghangatkan didalam tenda kebersamaan
  • 17 Mei 2011
Bangun pagiii, waktunya leyeh-leyeh, mancing-mancing, senang-senang di Danau seharian :D
  • 18 Mei 2011
Tadinya rencana ini sbg malam terakhir di Danau, tp kita semua betah disini seakan lupa oleh kehidupan asal :D

Foto-foto, dan semuanya mandai di kolam air panas yg berjarak sekitar 5menit dari Danau, ahh nikmatnya bisa berendam. Disamping kolam ada air terjun yg mengalir deras dari Danau, suara gemericik air yg menjadi nyanyian alam mengiringi keindahan saat itu. Dan tentu saja, menu kita hari ini adalah IKAN!! Woww, banyak bgt ikan hasil tangkapan Andri, padahal umpannya pake cacing doank loh, hihihi. Si Andre yg pake alat pancing malah ga dapet-dapet, yg cowo pada sibuk mancing, yg cewe sibuk masak, sii amri malah asik tidur di hammock antara 2pohon yg menghadap ke Danau. Beuhhh, nikmatnya dunia :D. Dan pendakian ini sungguh aneh, porter kita malah asik-asikan sedangkan kita tamunya malah sibuk masak, hehehe tapi ga apa-apa sih porternya jg asik, malah si Mas Anto udah berani nyuruh-nyuruh Ambar!! Errrr..

Ada juga orang stress (kata mas anto) namanya Charlie (kita yg ngasih nama), orang aneh yg hidupnya memang digunung dan juga tergila-gila bgt sama Ambar, hahahha!! Smp risih sii Ambar digodain dia terus :D
  • 19 Mei 2011
Masih di Danau, dgn sejuta pesonanya yg membuat kita enggan beranjak pergi meninggalkannya. Dan angenda kita hari ini adalah mengunjungi Goa susu yg berjarak 1km dari Danau, jalurnya landai kog masuk hutan tapinya. Awalnya penasaran sama itu goa, dan ternyata goa itu airnya berwarna putih layaknya susu, kami pun masuk kedalam (kecuali ika), spa didalam menghangatkan tubuh. Lagi-lagi, woww!! disekililing goa itu nampak tebing-tebing curam yg mengelilingi, membuat suasana semakin syahdu, hehe.

Masak-masak lagi?? tanpa disadari bahan logistik pun habis, akhirnya aku minta beras kesalah satu porter, ternyata mereka baik-baik lho. Malahan kita dikasih banyak macam logistik, jadilah kita pesta-pesta, hehe. Tapi yg merusak suasana adalah keadaan sekitar yg kotor, sampah-sampah bekas pendaki yg berserakan membuat suasana jadi ga enak. Ika dan Ambar akhirnya bergotong-royong membersihkan sampah-sampah di sekitar, ehh Ika malah mungutin beberapa bahan makanan yg masih layak pakai utk santapan kita!! hadeuuuh.
Disana saya pun bertemu dgn teman yg dari Dompu, namanya Bang Fauzi (dan lagi-lagi dunia memang sempit kawan), senang rasanya bertemu dan dapet syal sbg hadiah kenang-kenangan pula :D

Akhirnya diputuskan bahwa hari ini adalah malam terakhir kita di alam yg maha indah ini, selesai makan malam pake sop ikan, ikan bakar, dan dessert bubur kacang ijo & ketan item (haha, kenyang dah). Packing-packing dan tidur
  • 20 Mei 2011
Pkl. 05.00 Banguuuunnn!!! Selesai packing, siap utk melangkahkan kaki menuju Puncak Plawangan Senaru, yg menjadi jalur utk turun. Tapi ohh tapi, kita mau turun gunung tapi jalurnya malah nanjak, huuft.

Batu-batu cadas, dengkul ketemu jidat, bahkan rock climbing utk melintasi rintangan itu semua, dan tentu saja panas menerpa.

Pkl 11.00 tiba dipuncak Plawangan Senaru dgn energi yg sudah habis, istirahat sejenak makan siang dan lagi-lagi ika mungut adonan pancake, hehe (mayan buat cuci mulut :D). Indahnya makan siang diatas awan, dgn latar belakang (masih) danau segara anak. Walaupun cuma bersantap mie goreng dan nasi tapi serasa nikmatnyooo. Selesai!! Perjalanan masih panjang kawan, melewati Cemara Limo "yg katanya" mistis. Emang brasa bgt sih hawa dunia lainnya, ditambah pas dipos kita ketemu rombongan porter yg lagi nyari turis cina yg ilang sejak 3bln yg lalu. Keluarga di cina "menerawang" katanya tuh org masih hidup, tp dibawa sama perempuan, tp ga tau perempuan itu manusia atau "bukan". hiiii, tadinya saya mau buang air kecil jadi ditahan smp bawah cemara lima :(

Lanjut perjalanan turun yg landai dgn menyusuri hutan tibalah di pos 3, semakin kebawah 1,5km tiba di pos 2 (motong santas) lanjut kepos ekstra sekitar 1,5km.
Si mas Anto awalnya maksa bgt kalo kita harus ngecamp disini karna ga mau keburu malam, tp kita paksa kalo kita bisa sampe bawah sebelum gelap

Pkl 18.30 tiba dipos 1, yg hawanya lebih-lebih membuat bulu kuduk merinding, tp kita break 5menit utk sekedar minum, dan lanjut semakin masuk kehutan menuju pos Jebak Gawah

Pkl. 19.30 Alhamdulillah samapi di pos Jebak Gawah dgn selamat tanpa kurang suatu apapun, dan disana ada 1 warung utk mengisi perut (lagi-lag makan mie), itu satu-satunya warung yg ada ditempatin sepasang org tua, diperbatasan hutan dan kebun, bisa dibayangin betapa.........!!!!

Setelah istirahat sebentar, masih ada 1,5km lagi menuju desa Senaru (pos pendakian). Udah lumayan nyaman karna disekeliling cuma kebun dan terlihat beberapa cahay lampu penduduk (tetep aja merinding)

Pkl. 21.00 tiba di basecamp pendakian, akhirnyaaa ketemu kehidupan nyata juga!! Istirahat, bongkar carrier, mandi, dan tiduurrrr. ettsss, gag lupa kita serbu colokan utk ngecas HP, hehe
  • 21 Mei 2011
Pkl. 05.00 Banguunnn!! Ga enak uda numpang plus berantakan pula, jadilah kitabangun pagi-pagi karna pasti banyak pendaki yg baru dtg!! setelah beres semuanya, say goodbye sama mas anto akhirnya kita perlahan meninggalkan Desa Senaru, dan mulai menjauhi Sang Dewi Anjani, hiiks hiiiks.

Naik engkel carteran lagi menuju Bangsal utk nyebrang ke Gili Trawangan. Ahh, uda muka gosong diGunung lanjut berjemur dipantai, mantabh dah pokoknya :D

Dan lagi-lagi di Gili Trawangan saya bertemu teman, kali ini namanya Anggi, kebetulan dia lagi dinas kerja diLombok, jadilah saya balik ke Bangsal dan numpang bermalam di kostan Anggi, karna besoknya harus segera pulang kembali menuju Jakarta.

catatan ini ditulis oleh Ayu N. Sudarwo

1 komentar: